Kasus 2
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) terdapat di berbagai
Negara terutama didaerah tropis dan sub tropis seperti India, Banglades,
Taiwan, China, Philipina, Afrika, Amerika Latin, daerah Pasifik dan negara –
negara di Asia Tenggara dengan jumlah penderita sekitar 120 juta yang tersebar
di 80 negara. Filariasis terutama ditemukan di daerah dataran rendah mencakup
daerah perkotaan dan pedesaan di daerah pantai, dan pedalaman, daerah rawa,
persawahan dan hutan. (Depkes
RI , 2001)
Di Indonesia filariasis tersebar luas, daerah endemic
terdapat di banyak pulau di seluruh Nusantara, seperti di Sumatera dan
sekitarnya, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian
Jaya. Prevalensi infeksi sangat variable, ada daerah yang non-endemik dan ada
pula daerah-daerah dengan derajat endemic yang tinggi seperti di Irian Jaya dan
Pulau Buru dengan derajat infeksi dapat berubah-ubah dari masa ke masa dan pada
umumnya ada tendensi menurun dengan adanya kemajuan dalam pembangunan yang
menyebabkan perubahan (Gandahusada, 1998)
Jumlah kasus Filariasis di Indonesia masih tinggi,
berdasarkan hasil survey cepat (rappid mapping) tahun 2000 yang lalu
jumlah kasus endemis yang dilaporkan sebanyak 6.233 orang, tersebar di 1.553
desa, di 231 kabupaten, dan 26 propinsi. Data tersebut belum menggambarkan
keadaan yang sebenarnya karena hanya 3.020 puskesmas (42 %) dari 7.221
puskesmas yang menyampaikan laporan. Diperkirakan kurang lebih 10 juta orang
yang sudah terinfeksi penyakit Filariasis dan sekitar 6.500 orang sudah menjadi
kronis (elephantiasis) (2004, ¶ 1,
http:www.info.infeksi.com, diperoleh tanggal 16 September 2006 )
Tingkat endemisitas penyakit Filariasis berdasarkan
hasil survey darah jari pada tahun 1999 masih tinggi karena rata-rata penduduk
yang didalam darahnya terdapat microfilaria (Microfilaria rate/Mf rate) : 3,1 %
dengan rentangan 0,5 – 19,64 %. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat penularan
filariasis masih tinggi karena Mf rate yang dapat memutuskan rantai penularan
adalah < 1 %. Dengan demikian maka diperkirakan jumlah penduduk yang
terpapar (mempunyai resiko tinggi) untuk tertular sekitar 150 juta orang (Depkes RI ,
2001)
Tingkat endemisitas penyakit Kaki Gajah di Kabupaten
Lampung Timur cukup tinggi, dibandingkan dengan kabupaten lain di Propinsi
Lampung, Kabupaten Lampung Timur menempati urutan pertama dengan jumlah
penderita klinis kronis sebanyak 34 orang (sampai dengan bulan Mei 2005) yang
berada di 12 desa , 8 kecamatan dari 23 kecamatan yang ada. (Subdin P2P &
PL Dinkes Kab. Lampung Timur, 2004)
Hasil survey darah jari pada tahun 2002 telah
ditemukan kasus positif filariasis di dua kecamatan yaitu kecamatan Sekampung
Udik (Desa Bojong Mf rate 4,17 %) dan Kecamatan Sekampung ( Desa Sidodadi dan
Sidomulyo Mf rate 1,09 %). Hasil survey
darah jari pada tahun 2004 yang dilaksanakan di 10 desa dalam 8 kecamatan lain
menunjukkan rata-rata Mf rate 1,68 % dengan rentang antara 0,4 % - 2,8 %
(Subdin P2P & PL Dinkes Kab. Lampung Timur, 2004)
Upaya pemberantasan
dilakukan dengan pengobatan massal di daerah endemis serta pencegahan dilakukan
dengan peningkatan pengetahuan masyarakat agar melindungi diri dari gigitan
nyamuk, karena nyamuk sebagai vektor penyakit Filariasis.
Pengendalian
vektor dilakukan dengan membatasi jumlah populasi nyamuk, karena banyaknya
jenis nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah, maka penulis tertarik
untuk meneliti karakteristik epidemiologi penderita filariasis di Kabupaten
Lampung Timur.
JUDUL:
BalasHapusFAKTOR PERILAKU, USIA, DAN JENIS KELAMIN MASYARAKAT TENTANG FILARIASIS DI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan perilaku, usia, dan jenis kelamin dengan kejadian filariasis di kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur?
TUJUAN
Tujuan Umum
Mengetahui penyebab kejadian filariasis dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin masyarakat di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
Tujuan khusus
1.)Mengidentifiksi pengetahuan masyarkat tentang pengaruh faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap kejadian filariasis di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
2.)Mengidentifikasi tindakan pencegahan oleh masyarakat terhadap kejadian filariasiss di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada pengaruh dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap angka kejadian filariasis.
Ha : Ada pengaruh dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap angka kejadian filariasis.
VRIABEL PENELITIAN
Variabel independen
1.)Faktor perilaku
2.)Faktor usia
3.)Faktor jenis kelamin
Variabel dependen
Kejadian Filariasis
JUDUL:
BalasHapusFAKTOR PERILAKU, USIA, DAN JENIS KELAMIN MASYARAKAT TENTANG FILARIASIS DI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan perilaku, usia, dan jenis kelamin dengan kejadian filariasis di kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur?
TUJUAN
Tujuan Umum
Mengetahui penyebab kejadian filariasis dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin masyarakat di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
Tujuan khusus
1.)Mengidentifiksi pengetahuan masyarkat tentang pengaruh faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap kejadian filariasis di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
2.)Mengidentifikasi tindakan pencegahan oleh masyarakat terhadap kejadian filariasiss di kecamatan Sekampung Udik kabupaten Lampung Timur.
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada pengaruh dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap angka kejadian filariasis.
Ha : Ada pengaruh dari faktor perilaku, usia, dan jenis kelamin terhadap angka kejadian filariasis.
VRIABEL PENELITIAN
Variabel independen
1.)Faktor perilaku
2.)Faktor usia
3.)Faktor jenis kelamin
Variabel dependen
Kejadian Filariasis
jumlah penderita filariasis di lampung timur khusus nya sekampung udik sekitar berapa jiwa ya...
BalasHapussaya oarang lampung timur... tolong informasi nya ya