perhatikan
gambar tersebut diatas, setelahnya beri pengertian dan penjelasan
saudara tentang interaksi k3 kepada keselamatan kerja tersebut.
selanjutnya perhatikan prinsip penerapannya pada slide berikut !
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar di atas,! Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang melebihi batas.
-Dapat disimpulkan berdasarkan gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi ialah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.
-Kemudian untuk penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja diatas ialah : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada saat waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat Beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan menggunakan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang sangat berat bisa menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang terlalu berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematismemanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif. Sebagian besar pekerja di perkantoran / pelayanan kesehatan pemerintah bekerja dalam posisi yang kurang argonomis, misalnya tenaga operator, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan di impor dari luar sehingga disainya tidak sesuai dengan pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan juga dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis (stress). Dari gambar tersebut dapat diperhatikan prinsip penerapannya sebagai berikut: a. Sikap dan posisi kerja Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat. b. Antropometri dan dimensi ruang kerja Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. e. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. e. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb.
Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan pekerjaan serta lingkungannya yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Ilmu ini mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu proses kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman baik sebelum, selama maupun sesudah melakukan pekerjaan. Contoh penerapan ergonomi pada saat bekerja : 1. Sikap dan posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. Harus memperhatikan sikap tubuh disaat mengangkat/meletakkan sesuatu. 3. Pengaturan tempat kerja. Tempat kerja haruslah memiliki persyaratan K3 baik untuk sarana maupun prasarana yang ada.guna memperoleh hasil yang diinginkan. 4. Proses kerja Jangan lupa bahwa manusia bukan mesin jadi ingatlah akan keterbatasan yang dimiliki (daya tahan) , agar supaya tetap mencapai produktifitas yang optimal.serta tetap sehat sebelum,selama maupun setelah melakukan pekerjaan. .
Dari gambar tersebut diatas dipahami bahwa ergonomik adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu: 1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. 3. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. 4. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. 5. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar di atas : Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar diatas dapat dipelajari bahwa: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Tenaga kerja adl salah satu faktor produksi yg berperan penting dlm usaha mendukung operasi perusahaan dlm mencapai tujuannya shg kegiatan dlm suatu perusahaan dpt berjalan dgn baik. Dlm suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja. Egronomi adl ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dgn elemen-elemen lain dlm suatu sistem dan pekerjaan yg mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode utk merancang suatu sistem yg optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yg penting dlm upaya meningkatkan produktivitas utk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu, akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yg mungkin akan timbul. Antisipasinya harus dilakukan oleh semua pihak dgn cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. - Sikap dan posisi kerja : Pertimbangan ergonomis yg berkaitan dgn sikap/posisi kerja sangat penting, tdk peduli apakah pekerjaan tsb dilakukan dgn posisi kerja berdiri, duduk/posisi kerja yg lainnya. Seperti pd contoh gambar diatas digambarkan pekerja yg sedang mengangkat beban. Semua sikap tubuh membungkuk/tidak alamiah harus dihindari. Penerapannya yaitu pegangan harus tepat, lengan harus berada sedekatnya pd badan dan dalam posisi lurus, punggung harus diluruskan, dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pd permulaan gerakan, posisi kaki dibuat sedemikian rupa shg mampu utk mengimbangi momentum yg terjadi dlm posisi mengangkat, beban diusahakan berada sedekat mungkin thp garis vertical yg melalui pusat grafitas tubuh. Dgn ini pekerja dpt mengurangi resiko terjadinya cidera. - Antropometri dan dimensi ruang kerja : Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar peralatan dan fasilitas kerja sesuai dgn orang yg menggunakan khususnya menyangkut dimensi ukuran tubuh dlm menentukan ukuran maks/min. Mengurangi keharusan operator utk bekerja dgn sikap membungkuk dgn frekuensi kegiatan yg sering/dlm jangka waktu lama. Utk mengatasi hal ini maka stasiun kerja harus dirancang dgn mempertimbangkan fasilitas kerja seperti meja, kursi, dan lain-lain yg sesuai dgn data antropometri. Antropometri pd dasarnya akan menyangkut ukuran fisik/fungsi dari tubuh manusia termasuk disini adl ukuran linier, berat, volume, ruang gerak dll. Dlm memperhatikan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkau yg bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yg enak cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yg harus dipenuhi utk kegiatan-kegiatan tertentu. - Konsumsi energi kerja (kelelahan) : Kelelahan fisik akibat kerja yg berlebihan, dimana masih bisa dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tdk terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yg cukup. - Pengaturan fasilitas kerja : operator mudah akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk akhir/scrap), suku cadang, peralatan kerja, mekanisme kontrol, display dll shg dpt memperbaiki efisien dan mengurangi kelelahan kerja. - Lingkungan kerja : Lingkungan kerja yg nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja utk dpt bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan didesain sedemikian shg menjadi kondusif thp pekerja. Evaluasi lingkungan dilakukan dgn cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja thp paparan lingkungan kerja. Didlm perencanaan dan perancangan sistem kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yg dpt mempengaruhi kondisi lingkungan kerja seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila dlm kondisi tertentu manusia dpt melaksanakan kegiatannya dgn optimal.
Jawaban Dari gambar tersebut diatas dipahami bahwa ergonomik adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu: 1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. 3. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. 4. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. 5. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja Konsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya. Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja. Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.Ergonomi diterapkan pada sistem kerja dimana manusia adalah sebagai pelaku pekerjaannya (selain pekerjaan yang dilakukan oleh mesin). Setelah memperhatikan gambar diatas,interaksi k3 kepada keselamatan kerja dapat diperhatikan dan pendekatan Ergonomik itu sendiri terdapat beberapa aplikasi/ penerapannya,yaitu : -Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. -Proses Kerja : Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. -Tata letak tempat kerja : Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. -Mengangkat beban.Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. e. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Menurut pendapat saya mengenai gambar diatas adalah penyesuaian pekerjaannya dan penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya. Yaitu sebuah system kerja yang mengatur sedemikian rupa agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja. Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ergonomi yaitu : 1) Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya 2) Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan lainnya 3) Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya 4) Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian ukuran alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya
Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu : 1) Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja 2) Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja 3) Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat bekerja 4) Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.
Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik. Jadi, konsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya. Kecenderungan yang ada saat ini adalah pada industri skala kecil menengah. Konsep tersebut kurang begitu diperhatikan, sehingga dapat menimbulkan resiko kerja baik dari segi bahaya kondisi lingkungan fisik, sikap dan cara kerja. Kemudian dari gambar tersebut dapat diperhatikan prinsip penerapannya sebagai berikut: - Sikap dan posisi kerja Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat. - Antropometri dan dimensi ruang kerja Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. - Konsumsi energi kerja ---> Kelelahan Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. - Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. - Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupaka hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Di era globalisasi menunutu pelaksanaan Kesehatan dan Keselamaan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sector kesehatan. Untuk itu perlu kita mengembangkan dan mingkatkan K3 di sector kesehatan dalam rangka menekan serendah mingki risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Jawaban : Konsep Ergonomik dalam produktivitas kerja merupakan konsep mengenai permasalahan yang berkaitan dengan faktor ergonomi umumnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja secara menyeluruh termasuk peralatan kerja. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai
Aplikasi/penerapan Ergonomik pada gambar diatas: 1. Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama Tuwuh Rahayu NPM: 15410018P Hadir pak...... Dari gambar diatas dapat dipahami, Ergonomi adalah ilmu yang memelajari mengenai sifat dan keterbatasan manusia yang digunakan untuk merancang sistem kerja, sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Dapat pula dikatakan bahwa aplikasi ilmu ergonomi adalah membentuk kondisi yang efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : a.Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b.Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c.Konsumsi energi kerja Setiap kegiatan yang berlangsung pada diri manusia membutuhkan energi. Untuk melakukan semua kegiatan manusia diperlukan supplay energi. Energi terbentuk karena adanya proses metabolisme dalam otot, yaitu berupa serangkaian proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk energi. Kedua bentuk energi tersebut adalah energi mekanis dan energi panas. Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d.Pengaturan fasilitas kerja Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja..Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk mengekonomisasikan gerakan- gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan mengenai prinsi-prinsip ekonomi gerakan diberikan selama tahap perancangan sistem kerja dari suatu industri, karena hal ini akan mempermudah modifikasi-bilamana diperlukan-terhadap hardware, prosedur kerja, dan lain-lain. Seperti yang umum dijumpai fasilitas fisik pabrik dibangun maka yang terjadi adalah manusia harus segera mampu beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang telah terpasang tersebut. e.Lingkungan kerja Lingkungan kerja harus bersih dari zat-zat kimia., pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising. Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Interaksi K3 kepada keselamatan kerja adalah menciptakan kesesuaian antara tempat kerja dengan pekerja, penempatan peralatan yang tepat dalam ruangan kerja, melindungi pekerja dari bahaya dan resiko, dan mencegah penurunan kesehatan kerja. Pada akhirnya diharapkan pekerja dapat pensiun dalam keadaan sehat dan selamat tanpa ada kecacatan baik secara fisik maupun psikologis.
Resiko dan bahaya selalu ada bahkan terhadap kegiatan yang kecil dan ringan sekalipun. Sehingga K3 diperlukan untuk memperkecil resiko pada pekerja dan pekerjaannya.
Ketika terdapat kesesuaian antara sistem kerja dan lingkungan dengan pekerja dimana terdapat kenyamanan; keamanan dan sehat baik lingkungan fisik maupun sosial, maka akan dihasilkan peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas dan peningkatan produktifitas.
Pendekatan yang dapat dilakukan antara lain posisi tubuh yang benar ketika mengangkat beban berat dan posisi punggung lurus saat duduk karena hal ini dapat mempengaruhi bentuk tulang punggung, ruangan kerja yang sesuai dengan jumlah pekerja dan peralatan yang ada dimana jika pekerja dan peralatannya banyak maka diperlukan ruangan yang luas dan sebaliknya, waktu istirahat cukup dan pembagian jadwal kerja yang sesuai dengan kondisi biologis manusia agar kondisi pekerja tetap optimal, pengaturan fasilitas dan lingkungan kerja seperti temperatur yang sesuai dengan suhu ruang dan kelembaban yang tepat agar lingkungan sekitar tempat kerja tidak ditumbuhi jamur, sirkulasi udara agar ruangan tidak menjadi pengap, pencahayaan agar penglihatan tidak terganggu, dan hal-hal yang mengganggu indera pekerja seperti kebisingan, bau yang tajam, warna yang terlalu cerah atau terlalu pekat dan getaran mekanis.
Tujuan ergonomi adalah usaha untuk memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Dalam suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Sehingga dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Unsur-unsur yang harus diperhitungkan merancang sebuah stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Tujuan ergonomi adalah usaha untuk memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Dalam suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Sehingga dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Unsur-unsur yang harus diperhitungkan merancang sebuah stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Tujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya. Sehingga dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi K3 kepada keselamatan kerja adalah terwujudnya kesesuaian antara pekerja dengan lingkungan kerja sehingga meminimalisir resiko dan kesakitan akibat kerja. Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut antara lain: a. Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. b. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. c. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. d. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Selain itu ada 12 prinsip ergonomi yaitu: a. Bekerja dalam posisi atau postur normal; b. Mengurangi beban berlebihan; c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan; d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh; e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan; f. Minimalisasi gerakan statis; g. Minimalisasikan titik beban; h. Mencakup jarak ruang; i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman; j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja; k. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti; l. Mengurangi stres.
Ergonomik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Ergon dan Nomos. Ergon memiliki arti kerja dan Nomos memiliki arti hukum; jadi pengertian Ergonomik itu sendiri secara garis besar adalah “Studi tentang manusia untuk menciptakan system kerja yang lebih sehat, aman dan nyaman” (Arif, 2009). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja (Arif, 2009).
Menurut pendapat saya tentabg beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut sesuai gambar antara lain: a. Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. b. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. c. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. d. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman.
Penjelasan dan penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Jawab : 1. Pengertian gambar-gambar diatas, antara lain : Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
2. Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja : Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan
Setelah melihat gambar tersebut artinya suatu pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.Hal ini menegaskan bahwa dalam merancang suatu jenis pekerjaan perlu memperhitungkan keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Keadaan ini akan memberikan keuntungan dalam proses pemilihan pekerja untuk suatu pekerjaan tertentu. Mencari pekerja yang mampu menahan beban kerja yang berat bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Namun mengupayakan cara kerja lainnya yang mengurangi beban kerja sampai berada dalam batas kemampuan rata-rata, akan mempermudah kita dalam mencari pekerja yang sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut.serta sebagai bahan untuk mempertimbangkan manusia dalam perancangan benda kerja, prosedur kerja, dan lingkungan kerja. Fokus ergonomi adalah interaksi manusia dengan produk, peralatan, fasilitas, lingkungan dan prosedur dari pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya.Ergonomi lebih ditekankan pada faktor manusianya dibandingkan ilmu teknik yang lebih menekankan pada faktor-faktor nonteknis. tujuan utama yaitu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan dan aktifitas-aktifitas lainnya serta meningkatkan nilai-nilai tertentu yang diinginkan dari pekerjaan tersebut, termasuk memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan dan stres, meningkatkan kenyamanan, penerimaan pengguna yang besar dan memperbaiki kualitas hidup. a) Sikap dan posisi kerja Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat. b) Antropometri dan dimensi ruang kerja Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. c) Konsumsi energi kerja (Kelelahan) Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d) Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. e) Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
jawaban: Setelah memperhatikan gambar tersebut diatas, pengertian dan penjelasan tentang interaksi k3 kepada keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
Ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Ridwan NPM : 15410084P Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Ancha pramudia whardana Npm : 15410021P Hadir
Jawab. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Dinda Putri Pramezuri NPM : 15410030P HADIR PAK
Jawab : Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa, Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja : Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal.
Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Dari gambar diatas dipahami bahwa ergonomik yaitu ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu: 1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. 3. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. 4. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. 5. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Jawab: Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka serta lingkungan nya yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Ilmu ini mempelajari sifat , kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu proses kerja guna mencapai tujuan yang di inginkan. Dari gambar diatas dapat di lihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : 1. Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki 2. Proses kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan antropometri nya. Harus di bedakañ ukuran antropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja .Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak di gunakan dari pada kata - kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam - macam cara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagai nya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung , jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Menurut saya dari gambar di atas dapat dipahami bahwa, Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. d. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja : Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal
Nama : Iweni Swari Agustin NPM : 15410046P Hadir....
Dilihat dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya . Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Ergonomi secara umum bertujuan : - Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. - Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. - Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. - Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut antara lain: a. Posisi Kerja Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. b. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. c. Tata Letak Tempat Kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. d. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. - Penerapan ergonomi di tempat kerja terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut: • Bekerja dalam posisi atau postur normal. • Mengurangi beban berlebihan. • Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan. • Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh. • Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan. • Minimalisasi gerakan statis. • Minimalisasikan titik beban. • Mencakup jarak ruang. • Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. • Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja. • Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Dian Sandrawati NPM : 15410029P Jawaban Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang melebihi batas.
NAMA : SITI WALIDATU SOLEHA NPM : 15410081P Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang harus diutamakan yaitu kenyamanan dalam bekerja. d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
NAMA : DWI ASTUTI NPM : 15410026P Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja
Konsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya. Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja. Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi adalah suatu cabang kelimuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan dalam pekerjaan dengan efektif, efisien, aman dan nyaman.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu: 1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar. 3. Konsumsi energi kerja Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. 4. Pengaturan fasilitas kerja Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. 5. Lingkungan kerja Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja
NAMA : SITI HALIMAH NPM : 15410080P Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar di atas dapat diuraikan beberapa hal sbb : Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dlm suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja. Egronomi adl ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dgn elemen-elemen lain dlm suatu sistem dan pekerjaan yg mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode utk merancang suatu sistem yg optimal. Peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yg penting dlm upaya meningkatkan produktivitas utk berbagai jenis pekerjaan. - Sikap dan posisi kerja : Pertimbangan ergonomis yg berkaitan dgn sikap/posisi kerja sangat penting, tdk peduli apakah pekerjaan tsb dilakukan dgn posisi kerja berdiri, duduk/posisi kerja yg lainnya. Seperti pd contoh gambar diatas digambarkan pekerja yg sedang mengangkat beban. Penerapannya adl pegangan harus tepat, lengan harus berada sedekatnya pd badan dan dalam posisi lurus, punggung harus diluruskan, dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pd permulaan gerakan, posisi kaki dibuat sedemikian rupa shg mampu utk mengimbangi momentum yg terjadi dlm posisi mengangkat, beban diusahakan berada sedekat mungkin thp garis vertical yg melalui pusat grafitas tubuh. - Antropometri dan dimensi ruang kerja : Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar peralatan dan fasilitas kerja sesuai dgn orang yg menggunakan khususnya menyangkut dimensi ukuran tubuh dlm menentukan ukuran maks/min. Utk mengatasi hal ini maka stasiun kerja harus dirancang dgn mempertimbangkan fasilitas kerja seperti meja, kursi, dan lain-lain yg sesuai dgn data antropometri. Antropometri pd dasarnya akan menyangkut ukuran fisik/fungsi dari tubuh manusia. Dlm memperhatikan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkau yg bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yg enak cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yg harus dipenuhi utk kegiatan-kegiatan tertentu. - Konsumsi energi kerja (kelelahan) : Kelelahan fisik akibat kerja yg berlebihan, dimana masih bisa dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tdk terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yg cukup. - Pengaturan fasilitas kerja : Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja. - Lingkungan kerja : Lingkungan kerja yg nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja utk dpt bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan didesain sedemikian shg menjadi kondusif thp pekerja. Dlm perencanaan dan perancangan sistem kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yg dpt mempengaruhi kondisi lingkungan kerja seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila dlm kondisi tertentu manusia dpt melaksanakan kegiatannya dgn optimal.
Jawaban : Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama: Yuliani Inayati NPM: 15410076P 1. Pengertian dan penjelasan tentang interaksi k3 kepada keselamatan kerja tersebut? Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kegiatan yang menghasilkan produktifitas kerja, dengan sasaran adalah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu ruangan, tingkat pencahayaan dan kelembaban dengan tujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia itu sendiri. Penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : Posisi kerja yaitu posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja serta posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Tata letak tempat kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan kerja untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Macam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Muhamad Roni 15410052P Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: a. Sikap dan posisi kerja Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama. b. Antropometri dan dimensi ruang Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu c. Kondisi kerja Kondisi kerja yang harus diutamakan yaitu kenyamanan dalam bekerja. d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. e. Energi kerja yang harus dikonsumsi Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain : 1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja. 2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin. Beberapa pertimbangan prinsip ergonomis adalah pertama faktor fisiologis yaitu sikap tubuh dalam menyelesaikan pekerjaan, setting mesin, penempatan peralatan kerja. Kedua, memperhatikan ukuran tubuh (antropometri) yaitu ukuran tubuh saat berdiri, duduk terhadap kecekatan kerja. Ketiga, arah pandang, arah pandang disesuaikan dengan kuat cahaya terhadap obyek pekerjaan, disamping iklim suhu ruang. Keempat, waktu efektif dalam bertugas. Kelima, terdapatnya beban tambahan.Menjaga suhu ruang kerja perlu diperhatikan mengingat perbedaan suhu tubuh normal terhadap suhu ruang sekitarnya. Dalam industri sering disebut seberapa jauh beda suhu tubuh terhadap lingkungan kerja, panas misalnya terdapat proses produksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Keempat pertukaran panas tersebut erat hubungannya dengan jumlah keringat tubuh yang sedang beraktivitas. Di sini pentingnya perlengkapan kerja yang sudah diuji dan didesain secara ergonomis, disamping memperhatikan dampak toksik karena pengaruh proses produksi. Debu, gas, asap dan bau adalah produk sampingan, namun harus diproteksi secara benar dan aman agar supaya kesehatan kerja tidak terganggu. Program ergonomi meliputi penemuan problematik, pembuktian hasil observasi (trial and errors), gerakan fisik dan sikap badan yang berpengaruh secara sensomotoris.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. 2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. 3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata. 4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Eka Indriyani
BalasHapusNpm : 15410032P
Hadir pak
jawaban:
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama: mutia santika putri
BalasHapusNPM : 15410054P
Hadir pak...
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
mirza zainunnisa
BalasHapus15410048P
hadir pak
Jawaban___
Dari gambar di atas,!
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Aprilina Sunardi
BalasHapusNPM : 15410023P
Hadir
Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih
menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Nama: Hendri
BalasHapusNpm : 15410037P
Hadir
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang melebihi batas.
Nama : Uyung Nurrohman
BalasHapusNPM : 15410087P
Hadir
-Dapat disimpulkan berdasarkan gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi ialah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.
-Kemudian untuk penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja diatas ialah :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada saat waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan menggunakan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagainya. Beban yang sangat berat bisa menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang terlalu berlebihan.
Nama : Putriana
BalasHapusNPM : 15410057P
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematismemanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif. Sebagian besar pekerja di perkantoran / pelayanan kesehatan pemerintah bekerja dalam posisi yang kurang argonomis, misalnya tenaga operator, hal ini disebabkan peralatan yang digunakan di impor dari luar sehingga disainya tidak sesuai dengan pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan dipaksakan juga dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologis (stress).
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan prinsip penerapannya sebagai berikut:
a. Sikap dan posisi kerja
Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat.
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja
Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
e. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
BalasHapusDERRY SAPUTRA EMILGA
15410028P
Hadir
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
BalasHapusSecara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
e. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Nama : Rita ayu Sari Setiawan
BalasHapusNpm : 15410060P
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb.
Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Prayoga Yushananta
BalasHapusNPM : 15410056P
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dengan pekerjaan serta lingkungannya yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Ilmu ini mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu proses kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman baik sebelum, selama maupun sesudah melakukan pekerjaan.
Contoh penerapan ergonomi pada saat bekerja :
1. Sikap dan posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja.
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur. Harus memperhatikan sikap tubuh disaat mengangkat/meletakkan sesuatu.
3. Pengaturan tempat kerja.
Tempat kerja haruslah memiliki persyaratan K3 baik untuk sarana maupun prasarana yang ada.guna memperoleh hasil yang diinginkan.
4. Proses kerja
Jangan lupa bahwa manusia bukan mesin jadi ingatlah akan keterbatasan yang dimiliki (daya tahan) , agar supaya tetap mencapai produktifitas yang optimal.serta tetap sehat sebelum,selama maupun setelah melakukan pekerjaan.
.
.
Nama : Nawang Shandy
BalasHapusNPM. : 15410055P
Hadir
Dari gambar tersebut diatas dipahami bahwa ergonomik adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu:
1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
3. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
4. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
5. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Nama : Robby dewan tanjung
BalasHapusNpm : 15410061P
jawaban:
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : mifktahul Istiqomah
BalasHapusNpm : 15410047P
Jawaban
Dari gambar di atas :
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Sigit Wahyono
BalasHapusNpm : 15410066P
Hadir
Konsep Ergonomi :
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar diatas dapat dipelajari bahwa:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
NAMA : SELVIA AGUSTINA
BalasHapusNPM : 15410063P
JAWABAN :
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrika isnantyas
BalasHapus15410073P
Tenaga kerja adl salah satu faktor produksi yg berperan penting dlm usaha mendukung operasi perusahaan dlm mencapai tujuannya shg kegiatan dlm suatu perusahaan dpt berjalan dgn baik. Dlm suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja. Egronomi adl ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dgn elemen-elemen lain dlm suatu sistem dan pekerjaan yg mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode utk merancang suatu sistem yg optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yg penting dlm upaya meningkatkan produktivitas utk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu, akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yg mungkin akan timbul. Antisipasinya harus dilakukan oleh semua pihak dgn cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
- Sikap dan posisi kerja : Pertimbangan ergonomis yg berkaitan dgn sikap/posisi kerja sangat penting, tdk peduli apakah pekerjaan tsb dilakukan dgn posisi kerja berdiri, duduk/posisi kerja yg lainnya. Seperti pd contoh gambar diatas digambarkan pekerja yg sedang mengangkat beban. Semua sikap tubuh membungkuk/tidak alamiah harus dihindari. Penerapannya yaitu pegangan harus tepat, lengan harus berada sedekatnya pd badan dan dalam posisi lurus, punggung harus diluruskan, dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pd permulaan gerakan, posisi kaki dibuat sedemikian rupa shg mampu utk mengimbangi momentum yg terjadi dlm posisi mengangkat, beban diusahakan berada sedekat mungkin thp garis vertical yg melalui pusat grafitas tubuh. Dgn ini pekerja dpt mengurangi resiko terjadinya cidera.
- Antropometri dan dimensi ruang kerja : Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar peralatan dan fasilitas kerja sesuai dgn orang yg menggunakan khususnya menyangkut dimensi ukuran tubuh dlm menentukan ukuran maks/min. Mengurangi keharusan operator utk bekerja dgn sikap membungkuk dgn frekuensi kegiatan yg sering/dlm jangka waktu lama. Utk mengatasi hal ini maka stasiun kerja harus dirancang dgn mempertimbangkan fasilitas kerja seperti meja, kursi, dan lain-lain yg sesuai dgn data antropometri. Antropometri pd dasarnya akan menyangkut ukuran fisik/fungsi dari tubuh manusia termasuk disini adl ukuran linier, berat, volume, ruang gerak dll. Dlm memperhatikan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkau yg bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yg enak cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yg harus dipenuhi utk kegiatan-kegiatan tertentu.
- Konsumsi energi kerja (kelelahan) : Kelelahan fisik akibat kerja yg berlebihan, dimana masih bisa dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tdk terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yg cukup.
- Pengaturan fasilitas kerja : operator mudah akan mengetahui lokasi penempatan material (bahan baku, produk akhir/scrap), suku cadang, peralatan kerja, mekanisme kontrol, display dll shg dpt memperbaiki efisien dan mengurangi kelelahan kerja.
- Lingkungan kerja : Lingkungan kerja yg nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja utk dpt bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan didesain sedemikian shg menjadi kondusif thp pekerja. Evaluasi lingkungan dilakukan dgn cara pengukuran kondisi tempat kerja dan mengetahui respon pekerja thp paparan lingkungan kerja. Didlm perencanaan dan perancangan sistem kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yg dpt mempengaruhi kondisi lingkungan kerja seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila dlm kondisi tertentu manusia dpt melaksanakan kegiatannya dgn optimal.
Kiki Karlina
BalasHapus15410041P
Jawaban
Dari gambar tersebut diatas dipahami bahwa ergonomik adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu:
1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
3. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
4. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
5. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja
BalasHapusKonsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya.
Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja.
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Jeldiana Ilham Septaria
BalasHapusNPM : 15410039P
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka.Ergonomi diterapkan pada sistem kerja dimana manusia adalah sebagai pelaku pekerjaannya (selain pekerjaan yang dilakukan oleh mesin).
Setelah memperhatikan gambar diatas,interaksi k3 kepada keselamatan kerja dapat diperhatikan dan pendekatan Ergonomik itu sendiri terdapat beberapa aplikasi/ penerapannya,yaitu :
-Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
-Proses Kerja : Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya.
-Tata letak tempat kerja : Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
-Mengangkat beban.Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia bekerja. Ergonomi sebagai suatu pendekatan yang memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia bekerja di pagi sampai siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.
Humairoh
BalasHapus15410050P
Hadir
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
e. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Nama : Heisha Syafitri
BalasHapusNPM : 15410036P
Menurut pendapat saya mengenai gambar diatas adalah penyesuaian pekerjaannya dan penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya. Yaitu sebuah system kerja yang mengatur sedemikian rupa agar pekerja merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ergonomi yaitu :
1) Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan, sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya
2) Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk melakukan sebuah pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan lainnya
3) Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja: pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya
4) Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian ukuran alat kerja dengan pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya
Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu :
1) Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan kinerja pekerja
2) Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja
3) Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat bekerja
4) Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.
Dwi Restalia (15410031P)
BalasHapusErgonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik. Jadi, konsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya. Kecenderungan yang ada saat ini adalah pada industri skala kecil menengah. Konsep tersebut kurang begitu diperhatikan, sehingga dapat menimbulkan resiko kerja baik dari segi bahaya kondisi lingkungan fisik, sikap dan cara kerja.
Kemudian dari gambar tersebut dapat diperhatikan prinsip penerapannya sebagai berikut:
- Sikap dan posisi kerja
Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat.
- Antropometri dan dimensi ruang kerja
Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
- Konsumsi energi kerja ---> Kelelahan
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
- Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
- Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yang mempengaruhi kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupaka hal yang diinginkan oleh semua pekerja. Di era globalisasi menunutu pelaksanaan Kesehatan dan Keselamaan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sector kesehatan. Untuk itu perlu kita mengembangkan dan mingkatkan K3 di sector kesehatan dalam rangka menekan serendah mingki risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Nama : Firmansyah
BalasHapusNPM :15410034P
Hadir
Jawaban :
Konsep Ergonomik dalam produktivitas kerja merupakan konsep mengenai permasalahan yang berkaitan dengan faktor ergonomi umumnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dan lingkungan kerja secara menyeluruh termasuk peralatan kerja. Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai
Aplikasi/penerapan Ergonomik pada gambar diatas:
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Henny Puspa
BalasHapusNPM : 15410038P
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri (karena ergonomi merupakan bagian dari teknik industri), teknik mesin (karena sering berkaitan dengan desain fisik walaupun tidak selalu fisik), safety engineering dan occupational safety health / K3 (karena fokus utama ergonomi adalah keselamatan dan kesehatan kerja), SDM (karena produktivitas dan kualitas kerja menjadi salah satu sasarannya), bioteknologi, kedokteran okupasi, psikologi (karena selain fisik manusia, ergonomi juga concern terhadap karakteristik atau kapasitas non fisik manusia dalam desain misalnya kognitif) dsb. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama: Retno Rahayu
BalasHapusNpm: 15410058P
Hadir
Jawaban
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama Tuwuh Rahayu
BalasHapusNPM: 15410018P
Hadir pak......
Dari gambar diatas dapat dipahami, Ergonomi adalah ilmu yang memelajari mengenai sifat dan keterbatasan manusia yang digunakan untuk merancang sistem kerja, sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Dapat pula dikatakan bahwa aplikasi ilmu ergonomi adalah membentuk kondisi yang efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
a.Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b.Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c.Konsumsi energi kerja
Setiap kegiatan yang berlangsung pada diri manusia membutuhkan energi. Untuk melakukan semua kegiatan manusia diperlukan supplay energi. Energi terbentuk karena adanya proses metabolisme dalam otot, yaitu berupa serangkaian proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk energi. Kedua bentuk energi tersebut adalah energi mekanis dan energi panas. Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d.Pengaturan fasilitas kerja
Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja..Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk mengekonomisasikan gerakan-
gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja. Pertimbangan mengenai prinsi-prinsip ekonomi gerakan diberikan selama tahap perancangan sistem kerja dari suatu industri, karena hal ini akan mempermudah modifikasi-bilamana diperlukan-terhadap hardware, prosedur kerja, dan lain-lain. Seperti yang umum dijumpai fasilitas fisik pabrik dibangun maka yang terjadi adalah manusia harus segera mampu beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang telah terpasang tersebut.
e.Lingkungan kerja
Lingkungan kerja harus bersih dari zat-zat kimia., pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising.
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Interaksi K3 kepada keselamatan kerja adalah menciptakan kesesuaian antara tempat kerja dengan pekerja, penempatan peralatan yang tepat dalam ruangan kerja, melindungi pekerja dari bahaya dan resiko, dan mencegah penurunan kesehatan kerja. Pada akhirnya diharapkan pekerja dapat pensiun dalam keadaan sehat dan selamat tanpa ada kecacatan baik secara fisik maupun psikologis.
BalasHapusResiko dan bahaya selalu ada bahkan terhadap kegiatan yang kecil dan ringan sekalipun. Sehingga K3 diperlukan untuk memperkecil resiko pada pekerja dan pekerjaannya.
Ketika terdapat kesesuaian antara sistem kerja dan lingkungan dengan pekerja dimana terdapat kenyamanan; keamanan dan sehat baik lingkungan fisik maupun sosial, maka akan dihasilkan peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas dan peningkatan produktifitas.
Pendekatan yang dapat dilakukan antara lain posisi tubuh yang benar ketika mengangkat beban berat dan posisi punggung lurus saat duduk karena hal ini dapat mempengaruhi bentuk tulang punggung, ruangan kerja yang sesuai dengan jumlah pekerja dan peralatan yang ada dimana jika pekerja dan peralatannya banyak maka diperlukan ruangan yang luas dan sebaliknya, waktu istirahat cukup dan pembagian jadwal kerja yang sesuai dengan kondisi biologis manusia agar kondisi pekerja tetap optimal, pengaturan fasilitas dan lingkungan kerja seperti temperatur yang sesuai dengan suhu ruang dan kelembaban yang tepat agar lingkungan sekitar tempat kerja tidak ditumbuhi jamur, sirkulasi udara agar ruangan tidak menjadi pengap, pencahayaan agar penglihatan tidak terganggu, dan hal-hal yang mengganggu indera pekerja seperti kebisingan, bau yang tajam, warna yang terlalu cerah atau terlalu pekat dan getaran mekanis.
BalasHapusNAMA : SRI HANDAYANI
NPM : 15410070P
HADIR
Tujuan ergonomi adalah usaha untuk memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Dalam suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Sehingga dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Unsur-unsur yang harus diperhitungkan merancang sebuah stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih
menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
BalasHapusNAMA : SRI HANDAYANI
NPM : 15410070P
HADIR
Tujuan ergonomi adalah usaha untuk memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Dalam suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Sehingga dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Unsur-unsur yang harus diperhitungkan merancang sebuah stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih
menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Nama : Lilik SUbowo
BalasHapusNPM : 15410043P
Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Tujuan ergonomi ada dua hal, yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta peningkatan nilai-nilai kemanusiaan, seperti peningkatan keselamatan kerja, pengurangan rasa lelah dan sebagainya. Sehingga dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa interaksi K3 kepada keselamatan kerja adalah terwujudnya kesesuaian antara pekerja dengan lingkungan kerja sehingga meminimalisir resiko dan kesakitan akibat kerja.
Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut antara lain:
a. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Selain itu ada 12 prinsip ergonomi yaitu:
a. Bekerja dalam posisi atau postur normal;
b. Mengurangi beban berlebihan;
c. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan;
d. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh;
e. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan;
f. Minimalisasi gerakan statis;
g. Minimalisasikan titik beban;
h. Mencakup jarak ruang;
i. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman;
j. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja;
k. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti;
l. Mengurangi stres.
Nama : Sela Eka Putri
BalasHapusNPM : 15410062P
Ergonomik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Ergon dan Nomos. Ergon memiliki arti kerja dan Nomos memiliki arti hukum; jadi pengertian Ergonomik itu sendiri secara garis besar adalah “Studi tentang manusia untuk menciptakan system kerja yang lebih sehat, aman dan nyaman” (Arif, 2009).
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja (Arif, 2009).
Menurut pendapat saya tentabg beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut sesuai gambar antara lain:
a. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Sintya Pramita
BalasHapusNPM : 15410067P
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman.
Penjelasan dan penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Anita Febrina
BalasHapusNPM 15410088p
Jawab :
1. Pengertian gambar-gambar diatas, antara lain :
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
2. Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja :
Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
BalasHapusMaksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih
menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan
Wellza Kerinova
BalasHapus15410075P
Setelah melihat gambar tersebut artinya suatu pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.Hal ini menegaskan bahwa dalam merancang suatu jenis pekerjaan perlu memperhitungkan keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Keadaan ini akan memberikan keuntungan dalam proses pemilihan pekerja untuk suatu pekerjaan tertentu. Mencari pekerja yang mampu menahan beban kerja yang berat bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Namun mengupayakan cara kerja lainnya yang mengurangi beban kerja sampai berada dalam batas kemampuan rata-rata, akan mempermudah kita dalam mencari pekerja yang sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut.serta sebagai bahan untuk mempertimbangkan manusia dalam perancangan benda kerja, prosedur kerja, dan lingkungan kerja. Fokus ergonomi adalah interaksi manusia dengan produk, peralatan, fasilitas, lingkungan dan prosedur dari pekerjaan dan kehidupan sehari-harinya.Ergonomi lebih ditekankan pada faktor manusianya dibandingkan ilmu teknik yang lebih menekankan pada faktor-faktor nonteknis. tujuan utama yaitu meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan dan aktifitas-aktifitas lainnya serta meningkatkan nilai-nilai tertentu yang diinginkan dari pekerjaan tersebut, termasuk memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan dan stres, meningkatkan kenyamanan, penerimaan pengguna yang besar dan memperbaiki kualitas hidup.
a) Sikap dan posisi kerja
Sikap dan posisi kerja akan menentukan kenyamanan dalam bekerja,semakin nyaman pekerja untuk bekerja maka tingkat produktifitasnya akan meningkat.
b) Antropometri dan dimensi ruang kerja
Dimensi ruang kerja yang memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk menciptakan kenyamanan karena tidak berdesakan,begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
c) Konsumsi energi kerja (Kelelahan)
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d) Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
e) Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Nama : Wawan setiawan
BalasHapusNpm : 15410074P
Hadir
jawaban:
Setelah memperhatikan gambar tersebut diatas, pengertian dan penjelasan tentang interaksi k3 kepada keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
Ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Ridwan
BalasHapusNPM : 15410084P
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Ancha pramudia whardana
BalasHapusNpm : 15410021P
Hadir
Jawab.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Dinda Putri Pramezuri
BalasHapusNPM : 15410030P
HADIR PAK
Jawab :
Dari gambar tersebut di atas dapat dipahami bahwa,
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja :
Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal.
Nama : Ahmad Malikus Soleh
BalasHapusNPM : 15410019P
Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Zakiah Putri Lestari
BalasHapusNPM: 15410077P
Dari gambar diatas dipahami bahwa ergonomik yaitu ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen - elemenlain dalam suatu sistem mencakup karakteristik fisik maupun nirfisik keterbatasan manusia dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif,aman,sehat,nyaman,dan efisien.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu:
1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
3. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
4. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
5. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama :Eniwati
BalasHapusNpm :15410033P
Jawab:
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka serta lingkungan nya yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Ilmu ini mempelajari sifat , kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu proses kerja guna mencapai tujuan yang di inginkan.
Dari gambar diatas dapat di lihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi kerja terdiri dari posisi duduk dan berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki
2. Proses kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan antropometri nya. Harus di bedakañ ukuran antropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja .Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak di gunakan dari pada kata - kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam - macam cara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung dan sebagai nya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung , jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Marcilia oktarini
BalasHapusNPM : 15410045P
Menurut saya dari gambar di atas dapat dipahami bahwa,
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaannya untuk merancang bangun, sehingga menghasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat ergonomi ialah penyesuaian fasilitas/alat yang dipakai dlm bekerja, bangunan tempat bekerja dan beban pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh manusia dengan tujuan untuk menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Pendekatan Ergonomi yang harus dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
d. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
Penjelasan interaksi k3 kepada keselamatan kerja :
Dari uraian di atas tampak bahwa ergonomi sebagai salah satu komponen K3 memiliki peranan penting dalam meminimalisis bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari proses kerja, sehingga keselamatan kerja tercipta dan produktifitas kerja maksimal
Nama : Iweni Swari Agustin
BalasHapusNPM : 15410046P
Hadir....
Dilihat dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya . Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan, dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut. Ergonomi secara umum bertujuan :
- Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
- Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
- Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
- Terdapat beberapa aplikasi / penerapan dalam pelaksanaan ilmu ergonomi. Aplikasi / penerapan tersebut antara lain:
a. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
- Penerapan ergonomi di tempat kerja terdapat 12 prinsip ergonomi, yaitu sebagai berikut:
• Bekerja dalam posisi atau postur normal.
• Mengurangi beban berlebihan.
• Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
• Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
• Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.
• Minimalisasi gerakan statis.
• Minimalisasikan titik beban.
• Mencakup jarak ruang.
• Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
• Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja.
• Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti.
Nama : Muhammad Escha Adesha
BalasHapusNPM : 15410051P
jawaban:
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Siti Nurafenda
BalasHapusNPM : 15410069P
Dari gambar di atas dapat disimpulkan Ergonomi yaitu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien dan aman serta nyaman.
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat/peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam perancangan stasiun kerja dalam organisasi antara lain:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang dapat menciderai baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih
menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan
Nama : Riski Aryanti
BalasHapusNpm : 15410059p
Hadir pak
jawaban:
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Dian Sandrawati
BalasHapusNPM : 15410029P
Jawaban
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang melebihi batas.
NAMA : SITI WALIDATU SOLEHA
BalasHapusNPM : 15410081P
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi.
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang harus diutamakan yaitu kenyamanan dalam bekerja.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
NAMA : DWI ASTUTI
BalasHapusNPM : 15410026P
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja
Konsep ergonomi serta keselamatan kesehatan kerja merupakan konsep penting untuk diterapkan dalam suatu industri, khususnya dalam perancangan stasiun kerjanya.
Tujuan penerapan ergonomi adalah untuk peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan penerapan ergonomi ini, maka akan tercipta lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman sehingga kerja menjadi lebih produktif dan efisien serta adanya jaminan kualitas kerja.
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Arvi armando
BalasHapusNPM : 15410025P
Ergonomi adalah suatu cabang kelimuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan dalam pekerjaan dengan efektif, efisien, aman dan nyaman.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penerapan ergonomik pada keselamatan kesehatan kerja yaitu:
1. Posisi kerja terdiri dari posisi berdiri dimana tulang belakang. Ertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki, sedangkan posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja, dimensi ruang kerja memiliki pekerja banyak tentu membutuhkan ruang kerja yang lebih luas untuk men i tapakn kenya.anan karena tidak berdesakan begitu pula sebaliknya dengan jumlah pekerja yang sedikit dapat menggunakan ruangan yang tidak terlalu besar.
3. Konsumsi energi kerja
Bekerja dengan energi kerja yang besar otomatis akan lebih menyebabkan kelelahan, sehingga dengan memperhatikan faktor ini diharapkan pekerja dapat memanfaatkan energi/beban kerja sebaik mungkin untuk mengurangi kelelahan sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja.
4. Pengaturan fasilitas kerja
Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
5. Lingkungan kerja
Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja
NAMA : SITI HALIMAH
BalasHapusNPM : 15410080P
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk merancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Dari gambar diatas dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
b. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
c. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
d. Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Nama : Darli Yonhas
BalasHapusNPM : 15410083P
Hadir...
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Darli Yonhas
BalasHapusNPM : 15410083P
Hadir...
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama : Darli Yonhas
BalasHapusNPM : 15410083P
Hadir...
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Dari gambar di atas dapat diuraikan beberapa hal sbb :
BalasHapusErgonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Kemudian penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Fitri anggraini
BalasHapus15410035P
Dlm suatu kegiatan produksi sll terjadi interaksi manusia dgn faktor produksi lainnya. Interaksi K3 mengarah pd interaksi pekerja dgn mesin/peralatan yg digunakan, lingkungan kerja, mesin dan lingkungan kerja. Egronomi adl ilmu yg mempelajari hubungan antara manusia dgn elemen-elemen lain dlm suatu sistem dan pekerjaan yg mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode utk merancang suatu sistem yg optimal. Peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang yg penting dlm upaya meningkatkan produktivitas utk berbagai jenis pekerjaan.
- Sikap dan posisi kerja : Pertimbangan ergonomis yg berkaitan dgn sikap/posisi kerja sangat penting, tdk peduli apakah pekerjaan tsb dilakukan dgn posisi kerja berdiri, duduk/posisi kerja yg lainnya. Seperti pd contoh gambar diatas digambarkan pekerja yg sedang mengangkat beban. Penerapannya adl pegangan harus tepat, lengan harus berada sedekatnya pd badan dan dalam posisi lurus, punggung harus diluruskan, dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pd permulaan gerakan, posisi kaki dibuat sedemikian rupa shg mampu utk mengimbangi momentum yg terjadi dlm posisi mengangkat, beban diusahakan berada sedekat mungkin thp garis vertical yg melalui pusat grafitas tubuh.
- Antropometri dan dimensi ruang kerja : Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar peralatan dan fasilitas kerja sesuai dgn orang yg menggunakan khususnya menyangkut dimensi ukuran tubuh dlm menentukan ukuran maks/min. Utk mengatasi hal ini maka stasiun kerja harus dirancang dgn mempertimbangkan fasilitas kerja seperti meja, kursi, dan lain-lain yg sesuai dgn data antropometri. Antropometri pd dasarnya akan menyangkut ukuran fisik/fungsi dari tubuh manusia. Dlm memperhatikan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkau yg bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yg enak cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yg harus dipenuhi utk kegiatan-kegiatan tertentu.
- Konsumsi energi kerja (kelelahan) : Kelelahan fisik akibat kerja yg berlebihan, dimana masih bisa dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tdk terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yg cukup.
- Pengaturan fasilitas kerja : Dengan mengatur fasilitas kerja maka akan lebih memudahkan pekerja untuk meningkatankan produktifitas kerja.
- Lingkungan kerja : Lingkungan kerja yg nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja utk dpt bekerja secara optimal dan produktif, oleh karena itu lingkungan kerja harus ditangani dan didesain sedemikian shg menjadi kondusif thp pekerja. Dlm perencanaan dan perancangan sistem kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yg dpt mempengaruhi kondisi lingkungan kerja seperti, kebisingan, pencahayaan, suhu dan lain-lain. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila dlm kondisi tertentu manusia dpt melaksanakan kegiatannya dgn optimal.
Nama : Kartini Roes Karyati
BalasHapusNPM : 15410040p
Hadir
Jawaban :
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu :
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama: Yuliani Inayati
BalasHapusNPM: 15410076P
1. Pengertian dan penjelasan tentang interaksi k3 kepada keselamatan kerja tersebut?
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kegiatan yang menghasilkan produktifitas kerja, dengan sasaran adalah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu ruangan, tingkat pencahayaan dan kelembaban dengan tujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia itu sendiri.
Penerapan ergonomis pada keselamatan kesehatan kerja yaitu : Posisi kerja yaitu posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja serta posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Tata letak tempat kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan kerja untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Macam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan. Menciptakan keserasian hubungan kerja dengan lingkungan kerja otomatis akan membuat pekerja betah untuk bekerja sehingga meningkatkan produktifitas kerja para pekerja.
Muhamad Roni
BalasHapus15410052P
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Rochman Aribowo A.
BalasHapus15410089P
hadir
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Sedangkan bidang-bidang lainnya yang sangat terkait diantaranya teknik industri,teknik mesin,safety engineering dan occupational safety health / K3, SDM,bioteknologi, kedokteran okupasi, & psikologi.
Dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sikap dan posisi kerja
Berdiri, duduk atau dalam sikap/posisi kerja yang lain, pertimbangan-pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan sikap/posisi kerja akan sangat penting. Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang dapat mengakibatkan pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh dalam jangka waktu yang lama.
b. Antropometri dan dimensi ruang
Antropometri pada dasarnya akan menyangkut ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat volume, ruang gerak, dan lain-lain. Dimensi ruang kerja akan dipengaruhi oleh hal pokok yaitu situasi fisik dan situasi kerja yang ada. Didalam menentukan dimensi ruang kerja perlu diperhatikan antara lain jarak jangkauan yang bisa dilakukan oleh operator, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup memberikan keleluasaan gerak operator dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk kegiatan-kegiatan tertentu
c. Kondisi kerja
Kondisi kerja yang harus diutamakan yaitu kenyamanan dalam bekerja.
d. Efisiensi ekonomi gerak dan pengaturan fasilitas kerja
Perancangan sistem kerja haruslah memperhatikan prosedur-prosedur untuk meng-ekonomisasikan gerakan-gerakan kerja sehingga dapat memperbaiki efisiensi dan mengurangi kelelahan kerja.
e. Energi kerja yang harus dikonsumsi
Perlunya menganalisa konsumsi energi yang dipakai pada beberapa pekerjaan tertentu adalah masih menduduki prioritas utama dan bertujuan antara lain :
1. Pemilihan frekuensi dan periode istirahat pada manajemen waktu kerja.
2. Perbandingan metode alternatif pemilihan peralatan untuk mengerakan suatu jenis pekerjaan.
Nama : Uyung Nurrohman
BalasHapusNPM : 15410087P
Hadir
Nama : Henny Puspa
BalasHapusNPM : 15410038P
Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.
Beberapa pertimbangan prinsip ergonomis adalah pertama faktor fisiologis yaitu sikap tubuh dalam menyelesaikan pekerjaan, setting mesin, penempatan peralatan kerja. Kedua, memperhatikan ukuran tubuh (antropometri) yaitu ukuran tubuh saat berdiri, duduk terhadap kecekatan kerja. Ketiga, arah pandang, arah pandang disesuaikan dengan kuat cahaya terhadap obyek pekerjaan, disamping iklim suhu ruang. Keempat, waktu efektif dalam bertugas. Kelima, terdapatnya beban tambahan.Menjaga suhu ruang kerja perlu diperhatikan mengingat perbedaan suhu tubuh normal terhadap suhu ruang sekitarnya. Dalam industri sering disebut seberapa jauh beda suhu tubuh terhadap lingkungan kerja, panas misalnya terdapat proses produksi, konveksi, radiasi dan evaporasi. Keempat pertukaran panas tersebut erat hubungannya dengan jumlah keringat tubuh yang sedang beraktivitas.
Di sini pentingnya perlengkapan kerja yang sudah diuji dan didesain secara ergonomis, disamping memperhatikan dampak toksik karena pengaruh proses produksi. Debu, gas, asap dan bau adalah produk sampingan, namun harus diproteksi secara benar dan aman agar supaya kesehatan kerja tidak terganggu. Program ergonomi meliputi penemuan problematik, pembuktian hasil observasi (trial and errors), gerakan fisik dan sikap badan yang berpengaruh secara sensomotoris.
Nama : Riski Aryanti
BalasHapusNpm : 15410059p
Hadir pak
jawaban:
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Nama: Mitra Aprilia
BalasHapusNPM:154100049P
Hadir
Konsep ergonomik adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.
dari gambar tersebut dapat diperhatikan dan diterapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja. Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata letak tempat kerja. Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat beban. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.