28 Apr 2016

E-Learning Basic Epidemiologi

Silahkan saudara melakukan absensi terlebih dahulu sebelum mengikuti perkuliahan ini dengan tulis "Nama/NPM : Hadir" dengan klik disini

Selanjutnya klik disini

Studi Epidemiologi



Epidemiologi merupakan suatu studi yang mengamati penyebaran (distribusi) dan penyebab (determinan) dalam kaitanya dengan masalah kesehatan pada skelompok populasi. Oleh karena itu dalam studi epidemiologi dibutuhkan rancangan yang baik dan jelas sehingga dapat memperoleh data yang diharapkan. 
Ada dua studi yang dalam epidemiologi, yaitu (1) studi deskriptif dan (2) studi analitik. Studi deskriptif, telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dimana studi deskriptif untuk memperoleh gambaran kasus/kejadian/isu kesehatan masyarakat berdasar pada distribusi orang (who), tempat (where) dan waktu (when). Dalam studi ini merupakan support data untuk perumusan masalah dan hipotesis.
Yang dipelajari saat ini adalah epidemiologi analitik untuk membuktikan kebenaran hipotesis, sebagai studi lanjutan dari epidemiologi deskriptif. Studi lanjutan yang dilakukan oleh sebab dalam studi ini dalam studi ini dilengkapi dengan kelompok pembanding. Epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab (determinan) dari masalah kesehatan, sehingga dalam hal ini adalah menjawab pertanyaan mengapa (why) sebagai penyebab masalah kesehatan.  Untuk kemidian adalah dapat memberikan saran strategi intervensi yang efektif untuk tindakan pengendalian. Dalam studi analitik ada observasional  dan eksperimental.  Desaing epidemiologi analitik adalah (1) crossectional study (studi potong lintang), (2) case control study (studi kasus kontrol), yang merupakan studi retrospektif sedangkan (3) cohort study (studi kohort), dan experimental study (studi perlakuan) merupakan studi prospektif

lanjutkan ke studi 1

Crossectional



Studi cros-sectional
 Studi cros-sectinal merupakan survei terhadap prevalensi . Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independen (faktor resiko) dengan variabel dependen (efek). Maksud waktu adalah bersamaan dengan kejadiannya (efek), jadi faktor risiko dilihat sesaat sebelum efek tersebut. Hal yang harus diperhatikan adalah frekuensi kasus tinggi/banyak/longitudinal sehingga memudahkan dalam melakukan randomize terhadap kasusnya. Misalnya jika pengamatan pada kejadian ispa pada bulan lalu maka faktor risiko juga diamati bulan lalu. Carilah referensi desaign studi ini kemudian jelaskan dan gambarkan pola desain cros-sectional tersebut dalam kolom komentar (bentuk lampiran)!

lanjutkan ke studi 2

Case-Control



Studi case-control
Studicase-control merupakan studi observasional untuk mengamati determinan dimana kasus yang karang terjadi pada unit pengamatan individu di suatu populasi. Hal yang harus diperhatikan adalah penelitian dimulai pada kelompok kasus (efek +) kemudian melihat faktor risiko (+/-). Setelah itu mengamati pada kelompok kontrol (efek -) kemudian melihat faktor risiko (+/-).Carilah referensi desaign studi ini kemudianapa yang menjadi kelemahan dan kelebihan studi ini?

lanjut ke studi 3

Cohort



Studi kohort
Cohort merupakan istilah yang berasal dari bahasa romawi kuno yang artinya sekelompok tentara yang maju bersama-sama ke medan pertempuran studi cohort sebagai studi prospektif  dengan 2 tujuan utama (1) mendeskripsikan insidens suatu kejadian penyakit/masalah kesehatan selama periode waktu tertentu, (2) meneliti hubungan antara faktor risiko dengan efek.
Walaupun studi ini pada dasarnya merupakan studi prospektif, tetapi kohort dapat dibagi menjadi 2 yaitu (1) Studi kohort prospektif apabila faktor risiko, atau faktor penelitian diukur pada awal penelitian, kemudian dilakukan follow up untuk melihat kejadian penyakit dimasa yang akan datang. Lamanya follow up dapat ditentukan berdasarkan lamanya waktu terjadinya penyakit. Sedangkan (2) studi kohort retrospektif dimana faktor risiko dan efek atau penyakit sudah terjadi dimasa lampau sebelum dimulainya penelitian. Dengan demikian variabel tersebut diukur melalui catatan historis. Prinsip studi kohort retrospektif tetap sama dengan kohort prospektif, namun pada studi ini, pengamatan dimulai pada saat akibat (efek) sudah terjadi. Yang terpenting dalam studi retrospektif adalah populasi yang diamati tetap memenuhi syarat populasi kohort, dan yang diamati adalah faktor risiko masa lalu yang diperoleh melalui pencatatan data yang lengkap. Dengan demikian, bentuk penelitian kohort retrospektif hanya dapat dilakukan, apabila data tentang faktor risiko tercatat dengan baik sejak terjadinya paparan pada populasi yang sama dengan efek yang ditemukan pada awal pengamatan. Berikan komentarnya!

lanjut ke studi 4

Eksperiment



Studi eksperimental
studi eksperimen mirip dgn studi kohort, tetapi pada studi eksperimen peneliti memberikan perlakuan (intervensi thd status eksposure). Studi ini dimana peneliti mempunyai kontrol terhadap pajanan (misal : pengobatan) dgn cara ... subyek ke kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. Studi ini bertujuan  assignment adalah supaya kedua kelompok mempunyai kesamaan dalam faktor risiko lainnya, kecuali faktor pajanan.


Kelebihan :

       dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan sebab akibat

       merupakan satu-satuya disain yg sesuai dipakai untuk meneliti obat2an baru
dapat menghasilkan penelitian yg murah dan cepat dibandingkan penelitian observasional








Kelemahan:

     Mahal dan memakan waktu
     Tidak semua pertanyaan penelitian dpt dijawab dgn desain eksperimen : ada masalah etika,  frekuensi outcome jarang
     Cenderung membatasi skope penelitian
Standar intervensi eksposure mungkin berbeda dengan kondisi yg sesungguhnya di populasi 


lanjut UTS