Lingkungan kerja merupakan keadaan yang mempengaruhi pekerja yang dapat berupa kondisi, alat & bahan kerja, cara kerja, tempat kerja, dll yang terkadang dapat menimbulkan bahaya. Sehingga dalam keadaan tertentu yang berisiko bahaya harus dilakukan tindakan pengendalian baik oleh pekerja maupun pengusaha.
Bahaya (Hazard), merupakan suatu kondisi dimana dapat menimbulkan kerusakan harta benda, penyakit, ataupun penurunan kemampuan dalam melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan, atau suatu kondisi yang berpotensi untuk terjadinya kecelakaan / kerugian.
Sedangkan Risiko (Risk) adalah
kemungkinan terjadinya kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi
tertentu dan kesempatan untuk terjadinya kerugian maupun kecelakaan,seluruh
karyawan dari semua tingkatan atau level wajib untuk melakukan pengenalan atau
identifikasi terhadap bahaya pada setiap lokasi kerja atau pekerjaan yang akan
dilakukan.
Bagaimana pengendaliannya, berikut merupakan langkah pengedalian (Hierarchy of Control) yang terdiri dari 5
pengendalianEliminasi, adalah menghilangkan penggunaaan suatu bahan/mesin/peralatan atau proses dalam suatu rangkaian proses.
Subtitusi, yaitu
proses mengganti dengan bahan/mesin/peralatan/proses lain yang memiliki potensi
bahaya yang rendah.
Rekayasa teknik atau
yang biasa disebut Engineering
control, yaitu mendesain ulang suatu proses/peralatan/mesin yang
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu dengan cara; kegiatan pemberian batas
mendesain ulang menjadi proses semi tertutup atau tertutup total, pemisahan
lokasi proses yang berbahaya dari operator, penyediaan ventilasi yang memadai
dan sebagainya.
Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, yaitu merubah metode
dengan cara pemabatasan ijin masuk dalam daerah berbahaya,pembatasan paparan
kerja,menjaga kebersihan atau kerapihan (housekeeping), penetapan prosedur
kerja penanganan bahan yang aman, melakukan inspeksi secara teratur, melakukan
pelatihan kerja bagi setiap karyawan dan sebagainya.
Alat Pelindung Diri (APD),
yaitu merupakan cara terakhir yang efektif dalam menghadapi bahaya dengan
menggunakan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff,helmet,safety
shoes,safety glasses,safety gloves, masker, dan safety harness
Bagaimana faktor
tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan? Sedangkan
apa & bagaimana bagi saudara yang bekerja pada pelayanan kesehatan? Setelah
memberikan komentarnya kami persilahkan saudara klik Topik 5
Faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan :
BalasHapus1. suatu bahan/mesin/peralatan atau proses dalam suatu rangkaian proses dalam suatu pabrik pasti memiliki potensi bahaya, tugas dari perusahaan adalah membuat seminimalmungkin atau menghilangkan bahaya yang akan timbulkan dari bahan/mesin/peralatan tersebut, contoh bahan kimiawi yang berdampak besar bahayanya dapat digantikan atau dihilangkan dalam proses produk, mungkin dengan cara mendesain ulang suatu proses/peralatan/mesin ataupun bisa membuat lokasi yang terpisah dengan pekerja di suatu titik produksi
2. penyediaan ventilasi yang memadai, ini merupakan hal yang kadang disepelekan, karena bila disepelekan dampak bahayanyapun tinggi, pekerja kurang oksigen dan kurang cairan karena hawa dalam ruangan selalu panas, sehingga bisa menyebabkan beberapa penyakit misalnya migran, dehidrasi, yang bisa berlanjut ke pingsan
3. metode dengan cara pembatasan ijin masuk dalam daerah berbahaya,pembatasan paparan kerja,menjaga kebersihan atau kerapihan (housekeeping), penetapan prosedur kerja penanganan bahan yang aman, melakukan inspeksi secara teratur, melakukan pelatihan kerja bagi setiap karyawan, karena kalau hal ini diabaikan bisa berakibat fatal bagi karyawan atau pekerja bisa mengakibatkan kematian
4. penggunaan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff,helmet,safety shoes,safety glasses,safety gloves, masker, dan safety harness adalah cara yang jitu untuk pekerja yang bisa diterapkan secara langsung untuk menhindari bahaya dan meminimalkan resiko
5. membudayakan pola hidup pekerja yang selalu menjaga kebersihan adalah suatu pilihan untuk menantisipasi terjadinya bahaya, terlebih untuk bahaya yg disebabkan oleh biologis, sehingga bila pola hidup bersih dan sehat, mikroorganisme yang berbahaya bisa dihilangkan atau diminimalisir
bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. penggunaan alat pelindung diri seperti safety gloves, masker yang bisa diterapkan secara langsung untuk menghindari bahaya dan meminimalkan resiko tertularnya dengan pasien
2. mengajak semua karyawan maupun pasien yang berkunjung untuk menerapkan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. melengkapi ruangan yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dengan hal hal yang berkaitan dengan mengurangi bahaya dan resiko, misalnya dengan ventilasi yang cukup, tempat sampah yang memadahi, tabung pemadam kebakaran
ya, terima kasih, tetapi dalam hal ini kita seharusnya menyesuaiakan dengan tempat kerja, bahan & alat yang digunakan, bagaimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak terhadap diri pekerja & lingkungan kerjanya
HapusFaktor bahaya di lingkungan kerja meliputi :
BalasHapus1. BAHAYA KIMIA
1) Korosi
2) Iritasi
3) Reaksi Alergi
4) Asfiksiasi
5) Kanker
6) Efek Reproduksi
7) Racun Sistemik
2. BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan alergi biogenik.
a. Bahaya infeksi
b. Bahaya Non-Infeksi
3. BAHAYA FISIK
a. Kebisingan
b. Getaran
c. Pencahayaan atau Penerangan ( Illuminasi )
d. Bau-Bauan
4. BAHAYA PSIKOLOGI
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
1. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
2. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Lingkungan terdiri dari Lingkungan Fisik, Biologi, Kimia dan Sosial, dengan demikian bahaya yang ditimbulkan dapat saja terjadi dari lingkungan tersebut dan juga alat & bahan fisik, kimia, biologi dan efek sosial. tetapi apa saja kebanyakan terjadi pada pekerja yang berada pada pelayanan kesehatan dan dampaknya. jadi, penekananya adalah bagaimana K3 dapat menimbulkan rasa aman, nyaman pada setiap pekerja sesuai dengan alat dan bahan yang digunakan
HapusFaktor bahaya dilingkungan kerja >
BalasHapusA. Faktor Fisik :
Yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
B. Faktor Kimia
Yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
E. Faktor Psikososial
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Sedangkan bagi yang bekerja dipelayanan kesehatan adalah >
- Menumbuhkan sikap dan prilaku serta disiplin dengan cara kerja yang baik dan benar.
- Penerapan prinsip K3 dan ergonomi.
Selain pengendalian Lingkungan dan Perorangan, maka dalam menghadapi bahaya yang timbul ditempat kerja perlu diadakan Program Pelayanan Kesehatan kerja yang meliputi Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif.
1. Faktor Fisika
BalasHapusFaktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan. Selain itu jika pencahayaan yang kurang/berlebih dapat menimbulkan berkurangnya fungsi penglihatan...
2. Faktor biologi
Faktor biologi dapat menimbulkan bahaya karena dapat berefek pada organ dalam maupun bentuk fisik manusia. misalnya saja pada bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan yaitu diare.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ergonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
Bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. Untuk dapat lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
3. Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
4. Bekerja sesuai dengan protap dan sop yang telah ditetapkan.
5. menyediakan APAR, terutama pada lokasi rawan kebakaran.
Faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan :
BalasHapus1. Subtitusi, yaitu proses mengganti dengan bahan/mesin/peralatan/proses lain yang memiliki potensi bahaya yang rendah, apabila mesin mesin tersebut tidak diganti maka dapat menyebabkan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan mesin tersebut.
2. Rekayasa teknik atau yang biasa disebut Engineering control, dampak yang ditimbulkan dapat berupa pekerja kurang oksigen karena disebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat. Apabila ini terjadi maka penyakit penyakit seperti sick buiding syndrome dapat terjadi (pusing,sakit kepala,stres dll).
3. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak bebas dari paparan kerja.
4. Alat Pelindung Diri (APD), yaitu merupakan cara terakhir yang efektif dalam menghadapi bahaya dengan menggunakan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff yang apabila tidak digunakan dapat menyebabkan tuli,helmet apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan dikepala,safety shoes apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan di kaki misalnya menginjak pecahan kaca dsb.
Bagi kita yang bekerja di pelayanan kesehatan :
1. Subtitusi : apabila tidak mengganti barang barang yang sudah lama akan menyebabkan kesalahan kesalahan dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan.
2. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, pembatasan pengunjung ditempat tempat tertentu ( ICU,Ruang Steril ) apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak steril dan dapat menyebabkan gangguan terhadap Hygiene peralatan dan ruangan.
3. Alat Pelindung Diri (APD), apabila tidak digunakan dalam penanganan medis maka kemungkinan besar terjadi penularan penyakit dari pasien kepada tenaga medis.
Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain :
BalasHapus1) faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri.
2) faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir.
3) faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
1. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
2. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Faktor bahaya di lingkungan kerja meliputi :
BalasHapus1. BAHAYA KIMIA
Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh:
Pernapasan ( inhalation ),
Kulit (skin absorption )
Tertelan ( ingestion )
Racun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau kedua-duanya.
contohnya korosi, iritasi, alergi,asfiksiasi,kanker,efek refroduksi, racun sisitemik
2. BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
bahaya infeksi dan non infekso
3. BAHAYA FISIKA
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
4. BAHAYA PSIKOLOGI
contohnya stres, Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Gangguan emosional yang di timbulkan : cemas, gelisah, gangguan kepribadian, penyimpangan seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
5. BAHAYA ERGONOMIS
Beban kerja fisik bagi pekerja kasar perlu memperhatikan kondisi iklim, sosial ekonomi dan derajat kesehatan.
Pembebanan tidak melebihi 30 – 40% dari kemampuan kerja maksimum tenaga kerja dalam jangka waktu 8 jam sehari.
Berdasarkan hasil beberapa observasi, beban untuk tenaga Indonesia adalah 40 kg. Bila mengangkat dan mengangkut dikerjakan lebih dari sekali maka beban maksimum tersebut harus disesuaikan.
Oleh karena penetapan kemampuan kerja maksimum sangat sulit, parameter praktis yang digunakan adalah pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi 30-40 permenit di atas denyut nadi sebelum bekerja.
di lingkungan kesehatan :
yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum pasien reaktif ( tidak hati hati dan tidak memakai hanscoon ), terkena air ketuban ibu melahirkan yang positif terjangkit penyakit menular ( tidak memakai kacamata gugel ),menghirup udara di ruangan paru (tidak memakai masker)
1. Potensi bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain sebagai berikut :
BalasHapusa.Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
b. Potensi bahaya kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
c. Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
d. Potensi bahaya fisiologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
e. Potensi bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
f. Potensi bahaya dari proses produksi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh bebarapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, yang sangat bergantung dari: bahan dan peralatan yang dipakai, kegiatan serta jenis kegiatan yang dilakukan.
2. sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. selalu memakai pelindung ; seperti masker , sepatu booth, kacamata pelindung, handscoon,
b. menghindari stress
c. tidak merokok
d. selalu mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
e. membuang sampah di tempat sampah
f. tidak meludah atau membuang dahak sembarangan
Cara faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
CITRA MEI LESTARI
BalasHapuspotensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, antara lain :
1) faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri;
2) faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir;
3) faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
Faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan :
BalasHapusA. Subtitusi, yaitu proses mengganti dengan bahan/mesin/peralatan/proses lain yang memiliki potensi bahaya yang rendah, apabila mesin mesin tersebut tidak diganti maka dapat menyebabkan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan mesin tersebut.
B. Rekayasa teknik atau yang biasa disebut Engineering control, dampak yang ditimbulkan dapat berupa pekerja kurang oksigen karena disebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat. Apabila ini terjadi maka penyakit penyakit seperti sick buiding syndrome dapat terjadi (pusing,sakit kepala,stres dll).
C. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak bebas dari paparan kerja.
D. Alat Pelindung Diri (APD), yaitu merupakan cara terakhir yang efektif dalam menghadapi bahaya dengan menggunakan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff yang apabila tidak digunakan dapat menyebabkan tuli,helmet apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan dikepala,safety shoes apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan di kaki misalnya menginjak pecahan kaca dsb.
Bagi pasyankes :
1. Subtitusi : apabila tidak mengganti barang barang yang sudah lama akan menyebabkan kesalahan kesalahan dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan.
2. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, pembatasan pengunjung ditempat tempat tertentu ( ICU,Ruang Steril ) apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak steril dan dapat menyebabkan gangguan terhadap Hygiene peralatan dan ruangan.
3. Alat Pelindung Diri (APD), apabila tidak digunakan dalam penanganan medis maka kemungkinan besar terjadi penularan penyakit dari pasien kepada tenaga medis.
Cara faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Cara faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Bahaya di lingkungan kerja itu terdapat 5 faktor dan dari masing-masing faktor ini mempunyai dampak nya, sebagai contoh :
BalasHapus• Faktor bahan kimia, seperti debu,gas,uap dan asap
Dari faktor ini, bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia bias melalui pernafasan ( inhalation ), kulit (skin absorption ) atau bias juga dapat dengan cara tanda para pekerja sadari tertelan ( ingestion).
Contoh:
- Pada sebuah pabrik yang para pekerjanya langsung berinteraksi dengan zat-zat kimia yang bersifat korosif seperti konsentrat asam dan basa, fosfor itu sangat rentan bahkan kemungkinan besar dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit, mata dan sistem pencernaan lainnya di organ tubuh manusia.
- Pada polisi lalu lintas yang bekerja sehari-hari mengatur tata tertib lalu lintas dijalan. Mereka rentan terkena polusi udara dari asap kendaraan dan debu. Sehingga jika hal ini terus menerus terjadi maka sistem pernafasan akan terganggu, dan tanpa disadari itu akan mengancam kesehatan polisi lalu lintas.
• Faktor bahan biologi ,seperti virus, bakteri dan jamur
Contohnya pada sebuah pabrik benang woll. Para pekerja tidak menyadari bahwa dari pekerjaan mereka membuat woll itu terdapat bakteri dan virus yang mereka hirup saat mereka bernafas dan masuk kedalam sistem pernafasan. Bahayanya hal ini terjadi terus menerus yang mengakibatkan alergi atau kanker paru-paru yang dapat mengancam jiwa para pekerja.
• Faktor bahaya fisik, seperti bising, getaran, radiasi, temperature,penerangan
Contohnya yang dialami seorang buruh yang bekerja di pengolahan kayu yang ditempat itulah kebisingan alat-alat atau mesin pemotong ,pengolah kayu itu menghasilkan frekuensi yang kuat dan memberi efek akut seperti masalah komunikasi, turunnya konsentrasi, yang pada akhirnya mengganggu job performance tenaga kerja. Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka permanen adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak terjadi.
• Faktor ergonomic, seperti berdiri terlalu lama, mengangkat beban terlalu berat, bekerja terlalu diporsir.
Contohnya pada para kuli panggul yang pekerjaan sehari-harinya hanya mengangkat barang-barang berat di sebuah toko. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan berpengaruh pada proses pengkroposan tulang salah satunya.
• Faktor bahaya psikologi, seperti stress, gangguan emosinal.
Contohnya disuatu perusahaan seorang karyawan yang selalu tertekan dengan tuntutan atasannya. Jika terus menerus terjadi maka gangguan emosional seperti gelisah atau cemas bisa juga dialami oleh para pekerja.
Lingkungan kerja yang tidak sehat sering kali mengganggu para pekerja dan dapat mengurangi ke efektifitasan dari pekerja itu sendiri.
Sedangkan untuk para tenaga kesehatan :
* Memakai alat perlindungan diri dalam melakukan tindakan medis seperti memakai masker,sepatu boat, celemek, kacamata dan handscoon dalam melakukan penolongan persalinan untuk para bidan.
* Membedakan tempat pembuangan sampah organik dan non organik.untuk jarum suntik yang sudah terpakai dan kasa yang sudah terpakai. Agar para tenaga kesehatan tidak rentan tertular virus atau penyakit yang sering terjadi karena tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terkena suatu penyakit yang menular.
* Menerapkan hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.
* Memperhatikan kondisi sekitar ruangan bekerja, seperti lampu, fentilasi udara dan alat-alat medis khususnya.
Potensi bahaya di tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut :
BalasHapus1. Potensi bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
Potensi bahaya kimia, yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas)
Potensi bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dimana pun Anda bekerja dan apa pun bidang pekerjaan Anda, faktor biologi merupakan salah satu bahaya yang kemungkinan ditemukan ditempat kerja.
Potensi bahaya fisiologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
Potensi bahaya Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Potensi bahaya dari proses produksi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh bebarapa kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi, yang sangat bergantung dari: bahan dan peralatan yang dipakai, kegiatan serta jenis kegiatan yang dilakukan. Potensi bahaya keselamatan terdapat pada alat/mesin, serta bahan yang digunakan dalam proses produksi, seperti forklift (tertabrak), gancu (tertusuk), pallet (tertimpa), dan bahan baku (tertimpa, terjatuh dari tumpukan bahan baku), feed additive (kerusakan mata akibat terkena debu feed additive), cutter, mesin bubut/las (kerusakan mata akibat terpercik geram, lecet akibat terkena part panas, dan kerusakan paru-paru akibat terhirup debu las), luka bakar akibat kebocoran gas, terjepit part, semburan panas dari blow down otomatis, kebakaran, dan peledakan.
1.penyediaan ventilasi yang memadai, ini merupakan hal yang kadang disepelekan, karena bila disepelekan dampak bahayanyapun tinggi, pekerja kurang oksigen dan kurang cairan karena hawa dalam ruangan selalu panas, sehingga bisa menyebabkan beberapa penyakit misalnya migran, dehidrasi, yang bisa berlanjut ke pingsan.
BalasHapus2.BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan alergi biogenik.
a. Bahaya infeksi
b. Bahaya Non-Infeksi
3. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
4.Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan
5. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
Baik pak, izin menjawab
BalasHapusPotensi bahaya lingkungan kerja dapat berasal atau bersumber dari berbagai faktor, Diantaranya:
Faktor teknis, yaitu yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri, faktor lingkungan, yaitu potensi yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi, faktor manusia, merupakan potensi yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
Bagi kami petugas Kesehatan, yang harus kami lakukan adalah berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja seperti menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman, membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien serta menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Cara faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Nanik Listiawati FKM
BalasHapusFaktor – faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan karena :
1. Faktor bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
2. Faktor bahaya kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
3. Faktor bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
4. Faktor bahaya Ergonomi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin
5. Faktor bahaya Psikologi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Menjaga Sanitasi lingkungan kerja yang sehat
2. Melindungi diri terhadap bahaya-bahaya pekerjaan misalnya dengan menggunakan APD ketika melakukan tindakan pelayanan seperti masker atau sarung tangan
3. Selain memberikan vaksin atau imunisasi terhadap pasien tenaga kesehatan juga harus diberikan vaksin agar tidak tertular penyakit dari pasien.
Bagaimana faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan? Sedangkan apa & bagaimana bagi saudara yang bekerja pada pelayanan kesehatan?
BalasHapusFaktor bahaya di lingkungan kerja meliputi :
1. BAHAYA KIMIA
1) Korosi
2) Iritasi
3) Reaksi Alergi
4) Asfiksiasi
5) Kanker
6) Efek Reproduksi
7) Racun Sistemik
2. BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan alergi biogenik.
a. Bahaya infeksi
b. Bahaya Non-Infeksi
3. BAHAYA FISIK
a. Kebisingan
b. Getaran
c. Pencahayaan atau Penerangan ( Illuminasi )
d. Bau-Bauan
4. BAHAYA PSIKOLOGI
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
1. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
2. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
1. Faktor Fisika
BalasHapusFaktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan. Selain itu jika pencahayaan yang kurang/berlebih dapat menimbulkan berkurangnya fungsi penglihatan...
2. Faktor biologi
Faktor biologi dapat menimbulkan bahaya karena dapat berefek pada organ dalam maupun bentuk fisik manusia. misalnya saja pada bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan yaitu diare.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
Bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. Untuk dapat lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
3. Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
4. Bekerja sesuai dengan protap dan sop yang telah ditetapkan.
Faktor pengendalian dapat menimbulkan bahaya apabila setiap pekerja, perusahaan tidak melakukan pengendalian tersebut yaitu
BalasHapus1. Dengan tetap menggunakan suatu bahan/mesin/peralatan yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi dalam suatu rangkaian proses serta tidak mendesain ulang suatu bahan/mesin/peralatan
2. Tidak Membatasi ijin masuk dalam daerah berbahaya,Tisdak Adanya Batasan paparan kerja, Tidak menjaga kebersihan atau kerapihan (housekeeping), tidak memperhatikan prosedur kerja penanganan bahan yang aman, Tidak melakukan inspeksi secara teratur, Tidak melakukan pelatihan kerja bagi setiap karyawan
3. tidak menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja
Apabila hal ini tidak dilakukan maka dapat menimbulkan paparan serta bahaya bagi para pekerja yaitu sakit, stress, kecacatan bahkan kematian.
Bagi tenaga yang memberikan pelayanan kesehatan yaitu dengan:
1. Menerapkan K3 di Lingkungan pekerjaan.
2. Menggunakan alat perlindungan diri dalam melakukan tindakan medis seperti memakai masker,sepatu boat, celemek, kacamata dan handscoon.
3. Menerapkan pola hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien, membuang sampah pada tempatnya serta membedakan organik dan non organik.untuk jarum suntik yang sudah terpakai dan kasa yang sudah terpakai. Agar para tenaga kesehatan tidak rentan tertular virus atau penyakit yang sering terjadi karena tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terkena suatu penyakit yang menular.
5 faktor Bahaya di lingkungan kerja:
BalasHapus1. Faktor bahan kimia, seperti debu,gas,uap dan asap
Dari faktor ini, bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia bias melalui pernafasan ( inhalation ) menyebabkan batuk, kulit (skin absorption ) menyebabkan gatal,asap menebabkan sesak
2. Faktor bahaya fisik, seperti bising, getaran, radiasi, temperature,penerangan. misal kebisingan menyebabkan gangguan pada pendengaran.
3. Faktor ergonomic, seperti berdiri terlalu lama, mengangkat beban terlalu berat, bekerja terlalu diporsir.
misal pada para kuli panggul yang mengangkat barang-barang berat di sebuah toko dalam waktu yang lama akan berpengaruh pada tulang.
4. Faktor bahaya psikologi, seperti stress, gangguan emosinal.
Contohnya disuatu perusahaan seorang karyawan yang selalu tertekan dengan tuntutan atasannya. Jika terus menerus terjadi maka gangguan emosional seperti gelisah atau cemas bisa juga dialami oleh para pekerja.
Lingkungan kerja yang tidak sehat sering kali mengganggu para pekerja dan dapat mengurangi ke efektifitasan dari pekerja itu sendiri.
Sedangkan untuk para tenaga kesehatan :
* Memakai alat perlindungan diri dalam melakukan tindakan medis seperti memakai masker,sepatu boat, celemek, kacamata dan handscoon dalam melakukan penolongan persalinan untuk para bidan.
* Membedakan tempat pembuangan sampah organik dan non organik.untuk jarum suntik yang sudah terpakai dan kasa yang sudah terpakai. Agar para tenaga kesehatan tidak rentan tertular virus atau penyakit yang sering terjadi karena tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terkena suatu penyakit yang menular.
* Menerapkan hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.
* Memperhatikan kondisi sekitar ruangan bekerja, seperti lampu, fentilasi udara dan alat-alat medis khususnya.
1. FAKTOR KIMIA
BalasHapuspotensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi.
2. FAKTOR BIOLOGI
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC
3. FAKTOR ERGONOMI
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja. Faktor Psikologi
4. FAKTOR PSIKOLOGIS
menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
5. FAKTOR FISIK
Yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
UNTUK TENAGA KESEHATAN
1.salah satunya dengan penggunaan APD misalnyamasker atau handscoon
2. tidak merokok pada tempat-tempat umum
1. Usaha penyediaan ventilasi yang memadai, ini merupakan hal yang kadang disepelekan, karena bila disepelekan dampak bahayanyapun tinggi, pekerja kurang oksigen dan kurang cairan karena hawa dalam ruangan selalu panas, sehingga bisa menyebabkan masalah kesehatan misalnya migran, dehidrasi dll
BalasHapus2.BAHAYA BIOLOGI
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi organisme viable, racun biogenik dan alergi biogenik.
3. Faktor Biologi
potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu seperti TBC maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
4.Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan Target
5. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar seperti terpapar oleh sinar matahari yang berlebihan
eko windu purnomo FKM
BalasHapusjawaban
Bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. Untuk dapat lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
3. Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
4. Bekerja sesuai dengan protap dan sop yang telah ditetapkan.
5. menyediakan APAR, terutama pada lokasi rawan kebakaran.
1. Faktor fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
2. Faktor biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ergonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
FAKTOR KIMIA
BalasHapusterjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
FAKTOR ERGONOMI
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
FAKTOR FISIK
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
FAKTOR BIOLOGI
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
TENAGA KESEHATAN
_ Menerapkan hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.
_ Memperhatikan kondisi sekitar ruangan bekerja, seperti lampu, fentilasi udara dan alat-alat medis khususnya.
_Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
_Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
Faktor yang mempengaruhi dan dampak bahayanya yaitu:
BalasHapus1) faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan kerja yang digunakan atau dari pekerjaan itu sendiri.
2) faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan baku, baik produk antara maupun hasil akhir.
3) faktor manusia, merupakan potensi bahaya yang cukup besar terutama apabila manusia yang melakukan pekerjaan tersebut tidak berada dalam kondisi kesehatan yang prima baik fisik maupun psikis.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
1. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
2. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan :
BalasHapus1. suatu bahan/mesin/peralatan atau proses dalam suatu rangkaian proses dalam suatu pabrik pasti memiliki potensi bahaya, tugas dari perusahaan adalah membuat seminimalmungkin atau menghilangkan bahaya yang akan timbulkan dari bahan/mesin/peralatan tersebut, contoh bahan kimiawi yang berdampak besar bahayanya dapat digantikan atau dihilangkan dalam proses produk, mungkin dengan cara mendesain ulang suatu proses/peralatan/mesin ataupun bisa membuat lokasi yang terpisah dengan pekerja di suatu titik produksi
2. penyediaan ventilasi yang memadai, ini merupakan hal yang kadang disepelekan, karena bila disepelekan dampak bahayanyapun tinggi, pekerja kurang oksigen dan kurang cairan karena hawa dalam ruangan selalu panas, sehingga bisa menyebabkan beberapa penyakit misalnya migran, dehidrasi, yang bisa berlanjut ke pingsan
3. metode dengan cara pembatasan ijin masuk dalam daerah berbahaya,pembatasan paparan kerja,menjaga kebersihan atau kerapihan (housekeeping), penetapan prosedur kerja penanganan bahan yang aman, melakukan inspeksi secara teratur, melakukan pelatihan kerja bagi setiap karyawan, karena kalau hal ini diabaikan bisa berakibat fatal bagi karyawan atau pekerja bisa mengakibatkan kematian
4. penggunaan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff,helmet,safety shoes,safety glasses,safety gloves, masker, dan safety harness adalah cara yang jitu untuk pekerja yang bisa diterapkan secara langsung untuk menhindari bahaya dan meminimalkan resiko
5. membudayakan pola hidup pekerja yang selalu menjaga kebersihan adalah suatu pilihan untuk menantisipasi terjadinya bahaya, terlebih untuk bahaya yg disebabkan oleh biologis, sehingga bila pola hidup bersih dan sehat, mikroorganisme yang berbahaya bisa dihilangkan atau diminimalisir
bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. penggunaan alat pelindung diri seperti safety gloves, masker yang bisa diterapkan secara langsung untuk menghindari bahaya dan meminimalkan resiko tertularnya dengan pasien
2. mengajak semua karyawan maupun pasien yang berkunjung untuk menerapkan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. melengkapi ruangan yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dengan hal hal yang berkaitan dengan mengurangi bahaya dan resiko, misalnya dengan ventilasi yang cukup, tempat sampah yang memadahi, tabung pemadam kebakaran
Faktor tersebut dapat menimbulkan
BalasHapusbahaya dan apa dampak/bahaya
yang ditimbulkan :
1. Subtitusi, yaitu proses mengganti dgn bahan/mesin/peralatan/ proses lain yg memiliki potensi bahaya yg rendah, apabila mesin tersebut tidak diganti maka dapat menyebabkan bahaya yg ditimbulkan dari kerusakan mesin tersebut.
2. Rekayasa teknik atau yang biasa disebut Engineering control, dampak
yg ditimbulkan dapat berupa pekerja kurang oksigen krn disebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat. Apabila ini terjadi maka penyakit--penyakit seperti sick
buiding syndrome dapat terjadi (pusing,sakit kepala,stres dll).
3. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak bebas dari paparan kerja.
4. Alat Pelindung Diri (APD), yaitu merupakan cara terakhir yang efektif dalam menghadapi bahaya dgn menggunakan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff yang apabila tidak digunakan dapat menyebabkan tuli,helmet apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan dikepala,safety shoes apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan di kaki misalnya menginjak pecahan kaca dsb.
Bagi kita yang bekerja di pelayanan
kesehatan :
1. Subtitusi : apabila tidak mengganti barang yang sudah lama akan menyebabkan kesalahan-kesalahan dalam
melakukan tindakan pelayanan kesehatan.
2. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, pembatasan pengunjung ditempat tempat
tertentu ( ICU,Ruang Steril ) apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak steril dan dapat menyebabkan
gangguan terhadap Hygiene peralatan dan ruangan.
3. Alat Pelindung Diri (APD), apabila tidak digunakan dalam penanganan medis maka kemungkinan besar terjadi penularan penyakit dari pasien kepada tenaga medis.
faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja
BalasHapus1. Faktor Fisik adalah potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
2.Faktor Kimia potensi adalah bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
3. Faktor Biologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
4. Faktor Ergonomi/fisiologi adalah potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
5. Faktor Psikososial Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Ari Winarto
BalasHapus1. Faktor Fisika
Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan. Selain itu jika pencahayaan yang kurang/berlebih dapat menimbulkan berkurangnya fungsi penglihatan...
2. Faktor biologi
Faktor biologi dapat menimbulkan bahaya karena dapat berefek pada organ dalam maupun bentuk fisik manusia. misalnya saja pada bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan yaitu diare.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ergonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
HABIB NASUTION:
BalasHapusBagaimana faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan?
1. Faktor fisika
Yang termasuk dalam factor ini adalah bising, getaran, radiasi, penerangan kurang baik, temperature extreme. Contoh bahaya yang dapat ditimbulkan adalah pada kebisingan. Nilai ambang batas kebisingan (NAB) 85 dBA, jika lebih dari ini maka dapat menimbulkan ketulian. Contoh lain adalah NAB pada radiasi sinar ultra ungu ditetapkan sebesar 0,1 mikro Watt persentimeter persegi (.uW/crn2), jika melebihi nilai NAB dan terpajan secara terus menerus dapat menimbulkan kemandulan dan yang lebih berbahaya lagi adalah terpicunya sel-sel kanker.
2. Faktor kimia
Yang termasuk dalam factor ini adalah debu, gas, uap, asap, kabut dll. Jika pekerja terus terpapar dengan debu tanpa dilengkapi APD seperti masker, maka dapat menimbulkan penyakit saluran pernafasan.
3. Faktor biologi
Yang termasuk dalam factor ini adalah seperti virus, bakteri, parasite, insect, dll. Factor ini adalah yang sering menginvasi ke tubuh manusia. Jika dibiarkan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti, flu burung, flu babi, filariasis, meningitis dan penyakit lain akibat mikroorganisme.
4. Faktor ergonomic
Tubuh manusia mempunyai batas kemampuan saat bekerja. Lelah adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh manusia agar tidak terjadi penggunaan kekuatan di atas ambang kekuatan. Yang sering terjadi para pekerja sering tidak menghiarukan seberapa lelah tubuhnya. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kram otot, dislokasi, dan yang lebih parah adalah fraktur tulang.
5. Faktor psikologi
Terjebak dalam rutinitas harian secara terus menerus dapat berdampak pada terjadinya stress dan retaknya hubungan interpersonal. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan berdampat pada terjadinya gangguan psikologi. Oleh karena itu harus ada manajemen stress untuk para pekerja agar kondisi psikologi pekerja akan tetap terjaga dengan baik.
Sedangkan apa & bagaimana bagi saudara yang bekerja pada pelayanan kesehatan?
Sebagai tenaga kesehatan factor-faktor yang paling dominan beresiko adalah factor biologi, factor kimia, factor psikologi disamping factor lain yang kemungkinan juga dapat terjadi. Contoh dari resiko yang dapat terjadi adalah tertular penyakit dari pasien, terpapar radiasi tindakan radianostik dan stress akibat tekanan kerja. Upaya yang dapat dilakukan dalah selalu bekerja sesuai dengan SOP, disiplin dalam menggunakan APD dan bekerja sesaui dengan kewenangannya.
1. PENCEMARAN UDARA
BalasHapusPencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisika, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Dampak Pencemaran Udara
1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
2. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Dampak Pencemaran Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker.
3. PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Dampak Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
1. Subtitusi, yaitu proses mengganti dengan bahan/mesin/peralatan/proses lain yang memiliki potensi bahaya yang rendah, apabila mesin mesin tersebut tidak diganti maka dapat menyebabkan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan mesin tersebut.
BalasHapus2. Rekayasa teknik atau yang biasa disebut Engineering control, dampak yang ditimbulkan dapat berupa pekerja kurang oksigen karena disebabkan sirkulasi udara menjadi terhambat. Apabila ini terjadi maka penyakit penyakit seperti sick buiding syndrome dapat terjadi (pusing,sakit kepala,stres dll).
3. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak bebas dari paparan kerja.
4. Alat Pelindung Diri (APD), yaitu merupakan cara terakhir yang efektif dalam menghadapi bahaya dengan menggunakan alat pelindung diri seperti Ear plug/ear muff yang apabila tidak digunakan dapat menyebabkan tuli,helmet apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan dikepala,safety shoes apabila tidak digunakan dapat menyebabkan kecelakaan di kaki misalnya menginjak pecahan kaca dsb.
Bagi kita yang bekerja di pelayanan kesehatan :
1. Subtitusi : apabila tidak mengganti barang barang yang sudah lama akan menyebabkan kesalahan kesalahan dalam melakukan tindakan pelayanan kesehatan.
2. Tindakan Administrasi atau Admninistrative Control, pembatasan pengunjung ditempat tempat tertentu ( ICU,Ruang Steril ) apabila tidak diterapkan maka akan menyebabkan wilayah tersebut tidak steril dan dapat menyebabkan gangguan terhadap Hygiene peralatan dan ruangan.
3. Alat Pelindung Diri (APD), apabila tidak digunakan dalam penanganan medis maka kemungkinan besar terjadi penularan penyakit dari pasien kepada tenaga medis.
Faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan dampak/bahaya yang ditimbulkan :
BalasHapus1.Bahaya Fisik : faktor ini dapat menimbulkan bahaya, jika kita tidak cermat dalam memperhatikan aspek keamanannya serta tidak mengetahui cara penggunaannya dengan benar.
2.Bahaya Biologi : bahaya yang berakibat pada organ dalam bentuk fisik manusia, akibat bakteri, virus, parasit.
3.Bahaya Kimia : bahaya yang ditimbulkan bisa saja menimbulkan terganggunya saluran pernafasan, alergi, sehingga akibat yang ditimbulkan cukup berbahaya, contohnya menyebabkan Infeksi Saluran Pernafasan.
4.Bahaya Psikologi : Bahaya non-fisik yang ditimbulkan akibat rutinitas kerja, adanya konflik antara sesama pekerja dan pekerja dengan pimpinan, suasana kerja yang buruk, dapat menimbulkan kebosanan dan stress akibat ketidaknyamanan dalam bekerja.
Bagi pekerja di Pelayanan Kesehatan :
1.Bekerja harus sesuai Protap dan SOP yang telah ditetapkan, sehingga kita memiliki acuan dalam bekerja, tidak semaunya sendiri.
2.Menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja, seperti : masker, sarung tangan, pakaian yang sudah ditetapkan
3.Menjaga kebersihan di Lingkungan kerja
Cara faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
• Faktor bahan kimia, seperti debu,gas,uap dan asap
BalasHapusDari faktor ini, bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia bias melalui pernafasan ( inhalation ), kulit (skin absorption ) atau bias juga dapat dengan cara tanda para pekerja sadari tertelan ( ingestion).
Contoh:
- Pada sebuah pabrik yang para pekerjanya langsung berinteraksi dengan zat-zat kimia yang bersifat korosif seperti konsentrat asam dan basa, fosfor itu sangat rentan bahkan kemungkinan besar dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit, mata dan sistem pencernaan lainnya di organ tubuh manusia.
- Pada polisi lalu lintas yang bekerja sehari-hari mengatur tata tertib lalu lintas dijalan. Mereka rentan terkena polusi udara dari asap kendaraan dan debu. Sehingga jika hal ini terus menerus terjadi maka sistem pernafasan akan terganggu, dan tanpa disadari itu akan mengancam kesehatan polisi lalu lintas.
• Faktor bahan biologi ,seperti virus, bakteri dan jamur
Contohnya pada sebuah pabrik benang woll. Para pekerja tidak menyadari bahwa dari pekerjaan mereka membuat woll itu terdapat bakteri dan virus yang mereka hirup saat mereka bernafas dan masuk kedalam sistem pernafasan. Bahayanya hal ini terjadi terus menerus yang mengakibatkan alergi atau kanker paru-paru yang dapat mengancam jiwa para pekerja.
• Faktor bahaya fisik, seperti bising, getaran, radiasi, temperature,penerangan
Contohnya yang dialami seorang buruh yang bekerja di pengolahan kayu yang ditempat itulah kebisingan alat-alat atau mesin pemotong ,pengolah kayu itu menghasilkan frekuensi yang kuat dan memberi efek akut seperti masalah komunikasi, turunnya konsentrasi, yang pada akhirnya mengganggu job performance tenaga kerja. Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka permanen adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak terjadi.
• Faktor ergonomic, seperti berdiri terlalu lama, mengangkat beban terlalu berat, bekerja terlalu diporsir.
Contohnya pada para kuli panggul yang pekerjaan sehari-harinya hanya mengangkat barang-barang berat di sebuah toko. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama akan berpengaruh pada proses pengkroposan tulang salah satunya.
• Faktor bahaya psikologi, seperti stress, gangguan emosinal.
Contohnya disuatu perusahaan seorang karyawan yang selalu tertekan dengan tuntutan atasannya. Jika terus menerus terjadi maka gangguan emosional seperti gelisah atau cemas bisa juga dialami oleh para pekerja.
Lingkungan kerja yang tidak sehat sering kali mengganggu para pekerja dan dapat mengurangi ke efektifitasan dari pekerja itu sendiri.
Sedangkan untuk para tenaga kesehatan :
* Memakai alat perlindungan diri dalam melakukan tindakan medis seperti memakai masker,sepatu boat, celemek, kacamata dan handscoon dalam melakukan penolongan persalinan untuk para bidan.
* Membedakan tempat pembuangan sampah organik dan non organik.untuk jarum suntik yang sudah terpakai dan kasa yang sudah terpakai. Agar para tenaga kesehatan tidak rentan tertular virus atau penyakit yang sering terjadi karena tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terkena suatu penyakit yang menular.
* Menerapkan hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.
* Memperhatikan kondisi sekitar ruangan bekerja, seperti lampu, fentilasi udara dan alat-alat medis khususnya.
Faktor – faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/bahaya yang ditimbulkan karena :
BalasHapus1. Faktor bahaya fisik, yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
2. Faktor bahaya kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
3. Faktor bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
4. Faktor bahaya Ergonomi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin
5. Faktor bahaya Psikologi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Menjaga Sanitasi lingkungan kerja yang sehat
2. Melindungi diri terhadap bahaya-bahaya pekerjaan misalnya dengan menggunakan APD ketika melakukan tindakan pelayanan seperti masker atau sarung tangan
3. Selain memberikan vaksin atau imunisasi terhadap pasien tenaga kesehatan juga harus diberikan vaksin agar tidak tertular penyakit dari pasien.
4. Menerapkan PHBS.
M Halfani Solikhin:
BalasHapus- Semua faktor tersebut dapat menimbulkan suatu bahaya jika dalam pelaksanaannya pekerja tidak melakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, sehingga dapat menimbulkan bahaya dilingkungan kerja.
- bekerja dilingkungan pelayanan kesehatan terutama terhadap paparan penyakit, radiasi maupun karena teknis pelayanannya. sejatinya Rumah Sakit telah memiliki SOP yang jelas, jika petugas maupun keluarga pasien mengindahkan SOP tersebut maka bahaya akan dapat dihindarkan namun bisa saja sebaliknya.
FAKTOR KIMIA
BalasHapusterjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
FAKTOR ERGONOMI
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
FAKTOR FISIK
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
FAKTOR BIOLOGI
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
TENAGA KESEHATAN
_ Menerapkan hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien.
_ Memperhatikan kondisi sekitar ruangan bekerja, seperti lampu, fentilasi udara dan alat-alat medis khususnya.
_Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
_Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
- Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi
BalasHapus- Faktor kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan)
- Faktor biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC
- Faktor menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
- Fsktor ergonomi yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai
Pada tempat kerja : Dengan menggunakan handscoen pada saat melakukan vulva hygine
faktor-faktor tsb dpt menimbulkan bahaya, tapi bahaya yang ditimbulkan tidak langsung dapat dirasakan efeknya bagi pekerja, tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.
BalasHapusseperti faktor fisik, penerangan tidak sesuai akan menyebabkan menurunnya kekuatan penglihatan pada mata, ini tidak akan langsung dirasakan kerabunan pada pekerja akan tetapi membutuhkan wktu yg relatif lama utk dpt mrasakan efek tsb. sedangkan bagi kita sbg pelayan kesehatan bagi masyarakat harus dpt melindungi diri dgn APD pd saat bekerja, utk dpt meminimalisirefek bahaya dr pekerjaan dlm melayani masyarakat, seperti memakai masker, hand gloves, dll.
ilham fadhil akbar
BalasHapus1. Faktor Fisika
Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan.
2. Faktor biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (i) yang menyebabkan
infeksi dan (ii) non-infeksi.
3. Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia, yang meliputi bentuk padatan (partikel, cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang berasal dari bahan- bahan kimia, mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap logam, dan asap ; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan uap
4. Faktor Ergonomi/fisiologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
5. Faktor Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
1. Faktor Fisika
BalasHapusFaktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan. Selain itu jika pencahayaan yang kurang/berlebih dapat menimbulkan berkurangnya fungsi penglihatan...
2. Faktor biologi
Faktor biologi dapat menimbulkan bahaya karena dapat berefek pada organ dalam maupun bentuk fisik manusia. misalnya saja pada bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan yaitu diare.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
meidariani Fkm menjawab :
BalasHapus1. Faktor Fisika
Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan. Selain itu jika pencahayaan yang kurang/berlebih dapat menimbulkan berkurangnya fungsi penglihatan...
2. Faktor biologi
Faktor biologi dapat menimbulkan bahaya karena dapat berefek pada organ dalam maupun bentuk fisik manusia. misalnya saja pada bakteri yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan yaitu diare.
3. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menimbulkan bahaya karena dapat minimbulkan sesak nafas, alergi dsb. Dampak yang ditimbulkan cukup berbahay, misalnya saja akibat debu yang dapat menyebabkan ispa.
4. Faktor ergonomi
Faktor ekonomi menimbulkan bahaya dikarenakan pada pekerja tidak menemukan suatu kenyaman pada saat bekerja, sehingga para pekerja menjadi kurang konsentrasi pada saat bekerja.
5. Faktor Psikologi
Faktor psikologi menjadi penting karena tekanan kerja yang berat dapat menimbulkan stress yang berdampak ketidaktenangan dalam bekerja bahkan dalam hidup sehingga pekerja tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan.
Bagi yang bekerja pada pelayanan kesehatan :
1. Untuk dapat lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan
2. Menggunakan pelindung seperti masker,sarung tangan dan pakian kerja yang aman.
3. Menyediakan fasilitas kebersihan seperti kotak sampah.
4. Bekerja sesuai dengan protap dan sop yang telah ditetapkan.
5. menyediakan APAR, terutama pada lokasi rawan kebakaran.
Anna dian puspitasari menjawab
BalasHapus1. Faktor Fisika
Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan.
2. Faktor biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (i) yang menyebabkan
infeksi dan (ii) non-infeksi.
3. Faktor kimia adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia, yang meliputi bentuk padatan (partikel, cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang berasal dari bahan- bahan kimia, mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap logam, dan asap ; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan uap
4. Faktor Ergonomi/fisiologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
5. Faktor Psiko-sosial, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNM. Trankko Negara, menjawab:
BalasHapus1. faktor fisik, ialah yang dapat menimbulkan bhaya terutama pada lingkungan kerja yang memiliki tingkat kebisingan tinggi dan kondisi lain yang membahayakan, seperti dipabrik industri triplek dll
2. faktor biologi ialah faktor yang berupa bakteri dan virus yang terdapat dilingkungan kerja seperti rumah sakit dan industri pengolahan sampah daur ulang
3. faktor kimia ialah faktor yang memberikan bahaya seperti gas beracun atau limbah. dalam hal ini para pekerja pengolah limbah merupakan salah satu yang terancam bahaya ini bila tidak menggunakan alat pengaman dan prosedur keamanan tidak dijalankan.
4 faktor ergonomi, faktor yang didalamnya berisi tentang bahaya yang ditimbulkan akibat cara bekerja yang tidak tepat, seperti mengangkat beban terlalu berat tanpa alat bantu, seperti katrol atau pengungkit
5. faktor psikososial, yaitu kemungkinan bahaya yang terjadi akibat pekerjaan intu sendiri, lingkungan pekerjaan, tekanan, ketidak nyamannan, atau kurangnya perhatian dari atasan atau teman sejawat.
bagi mereka yang berada dilingkungan kesehatan sebaiknya mmperhatikan dengan baik APD, kemudian secara baik menjalankan protap dengan tepat. untuk menghindari baya-bahaya yang mungkin ditimbulkan dilingkungan kerjanya
Eko Listiono FKM
BalasHapusNPM 13410035
Faktor – faktor tersebut dapat menimbulkan bahaya dan apa dampak/ bahaya yang ditimbulkan karena :
a. Faktor bahaya fisik
yaitu potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.
b. Faktor bahaya kimia, yaitu potesni bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit). Terjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asap; daya acun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.
c Faktor bahaya biologis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu, misalnya : TBC, Hepatitis A/B, Aids,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi.
d. Faktor bahaya Ergonomi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin
e. Faktor bahaya Psikologi, yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Penggunaan APD (alat pelindung diri) APD dapat berkisar dari yang sederhana hingga relatif lengkap, seperti baju yang menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu pernafasan yang dikenakan dikala menangani tumpahan bahan kimia yang sangat berbahaya.
2. Menerapkan disiplin dalam menjaga kesehatan lingkungan kerja dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
3. Melengkapi ruangan yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dengan hal hal yang berkaitan dengan mengurangi bahaya dan resiko, misalnya dengan ventilasi yang cukup, tempat sampah yang memadahi, tabung pemadam kebakaran
4. Identifikasi resiko keselamatan dengan penatalaksanaan ruangan yang baik, penyimpanan bahan-bahan berbahaya dan beresiko, serta menjaga kebersihan ruangan.
Faktor pengendalian dapat menimbulkan bahaya apabila setiap pekerja, perusahaan tidak melakukan pengendalian tersebut yaitu
BalasHapus1. Dengan tetap menggunakan suatu bahan/mesin/peralatan yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi dalam suatu rangkaian proses serta tidak mendesain ulang suatu bahan/mesin/peralatan
2. Tidak Membatasi ijin masuk dalam daerah berbahaya,Tisdak Adanya Batasan paparan kerja, Tidak menjaga kebersihan atau kerapihan (housekeeping), tidak memperhatikan prosedur kerja penanganan bahan yang aman, Tidak melakukan inspeksi secara teratur, Tidak melakukan pelatihan kerja bagi setiap karyawan
3. tidak menggunakan alat pelindung diri dalam bekerja
Apabila hal ini tidak dilakukan maka dapat menimbulkan paparan serta bahaya bagi para pekerja yaitu sakit, stress, kecacatan bahkan kematian.
Bagi tenaga yang memberikan pelayanan kesehatan yaitu dengan:
1. Menerapkan K3 di Lingkungan pekerjaan.
2. Menggunakan alat perlindungan diri dalam melakukan tindakan medis seperti memakai masker,sepatu boat, celemek, kacamata dan handscoon.
3. Menerapkan pola hidup sehat di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien, membuang sampah pada tempatnya serta membedakan organik dan non organik.untuk jarum suntik yang sudah terpakai dan kasa yang sudah terpakai. Agar para tenaga kesehatan tidak rentan tertular virus atau penyakit yang sering terjadi karena tertusuk jarum suntik bekas pasien yang terkena suatu penyakit yang menular.
helga oktora
BalasHapus1. Bahaya Fisika
Faktor fisika dapat menimbulkan bahaya jika kita tidak memperhatikan aspek keamanannya dan cara penggunaan yang baik dan benar. banyak dampak buruk yang bisa terjadi terhadap kesehatan, misalnya saja bahaya radiasi.,meski tidak tampak langsung bahaya yang ditimbulkan tapi dalam jangka panjang sangat berbahaya dampak yang ditimbulkan.
2. Bahaya biologi
sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (i) yang menyebabkan
infeksi dan (ii) non-infeksi.
3. Bahaya kimia
adalah faktor didalam tempat kerja yang bersifat kimia, yang meliputi bentuk padatan (partikel, cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang berasal dari bahan- bahan kimia, mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu, awan, kabut, uap logam, dan asap ; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah gas dan uap
4. Bahaya Ergonomi/fisiologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.
5. Bahaya Psiko-sosial,
yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. Kesemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja.
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusfaktor tersebut dapat menimbulkan bahaya yaitu
BalasHapusA. Faktor Fisik :
menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar kebisingan intensitas tinggi dampaknya akan menyebabkan ketulian
B. Faktor Kimia
terjadi pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, misalnya Racun bahan (toksisitas); cara masuk ke dalam tubuh.dampaknya tubuh akan keracunan
C. Faktor Biologi
Yaitu potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit-penyakit tertentu dampaknya misalnya : TBC
D. Faktor Ergonomi/fisiologi
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.dampaknya pekerja jd kurang maksimal kerja
E. Faktor Psikososial
Stress
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. Manakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress.
Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll
sedangkan bagi yang pelayanan kesehatan harus berhati-hati, menjaga diri dan lingkungan kerja. selain itu ada beberapa yang harus dikerjakan seperti :
a. menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, pakaian kerja yang aman
b. membudayakan hidup sehat diantaranya membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok, tidak meludah sembarangan dan membiasakan mencuci tangan sebelum menangani pasien
c. menyiapkan sarana penunjang seperti : tempat sampah, tabung pemadam kebakaran