28 Okt 2013

Produktifitas Kerja


Produktivitas kerja adalah kemampuan enghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan/tempat kerja secara umum.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut. Banyak faktor 
yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.


Disamping hal tersebut banyak faktor yang mempengaruhi produktifitas yang utamanya bagaimana faktor ergonomi berperan dalam kemampuan/produktifitas. Menurut Pandji Anoraga (2005: 56-60). Ada 10 faktor yang sangat 
diinginkan oleh para karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yaitu: (1) pekerjaan yang menarik, (2) upah yang baik, (3) keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, (4) etos kerja dan (5) lingkungan atau sarana kerja yang baik, (6) promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan, (7) merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, 
(8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, (9) Kesetiaan pimpinan pada diri sipekerja, (10) Disiplin kerja yang keras. 
Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan? 

52 komentar:

  1. Pendapat saya pengeluaran perawatan medis sulit untuk terpisah dari pengaruh-pengaruh lain pada kesehatan seperti diet dan gaya hidup. Di bidang kesehatan pengaruh luar cenderung sangat besar dan seringkali mendominasi perubahan dalam penyediaan layanan kesehatan. Akhirnya, sifat perubahan teknologi juga membedakan bidang pelayanan kesehatan: kemajuan dalam pengetahuan telah meningkatkan kapasitas intervensi medis dan karena itu telah menyebabkan peningkatan yang cepat di kedua biaya dan peningkatan permintaan.
    produktifitas pada layanan kesehatan dapat diukur dari ketersediaan peralatan, obat obatan serta kemampuan pegawai yang ahli dibidangnya yang tersedia pada tempat pelayanan kesehatan,sehingga kapanpun masyarakat memerlukan ketersediaan yang dibutuhkan sudah tersedia dengan cepat.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. produktivitas pelayanan kesehatan dapat diukur dari
    Menurut Zeithaml (1985),
    terdapat sepuluh dimensi kualitas pelayanan, yaitu:
    1.Reliability, mencakup dua hal pokok, ya
    itu konsistensi kerja (performance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti organisasi jasa
    kesehatan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama (right the first time). Selain itu juga memenuhi janjinya,misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang disepakati.
    2.Responsiveness
    , yaitu kemampuan atau kesiapan para karayawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.
    3.Competence,
    artinya setiap orang dalam suatu organisasi kesehatan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasanya.
    4.Access, meliputi kemudahan untuk dihubungkan dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi organisasi mudah dihubungi, dan lain-lain.

    5.Courtesy,meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan yang dimiliki para contact personnel
    (seperti resepsionis, petugas pendaftaran, kasir, operator telepon, dan lain-lain).
    6.Communication,
    artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
    7.Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama organisasi pelayanan kesehatan
    8.Security,yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik, keamanan financial, dan kerahasiaan.
    9.Understanding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhanpelanggan.
    10.Tangibles,yaitu buktu fisik dari jasan, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan

    BalasHapus
  4. menurut saya Jasa pelayanan kesehatan terdiri dari dua macam yaitu jasa pelayanan kesehatan modern dan tradisional. Jasa pelayanan kesehatan modern adalah jasa yang memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan kedokteran yang modern, termasuk di dalamnya adalah jasa pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah. Pelayanan kesehatan harus dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Maka pelayanan kesehatan juga harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa pelayanan dan terjamin mutunya,
    dan produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah pelayanan yang mencangkup kesehatan yaitu pengobatan,yang sesuai dengan standar prosedur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan pengobatan tradisional adalah Pengobatan alternatif bias dilakukan dengan menggunakan obat-obat tradisional, yaitu bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan alternatif merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran moderen (pelayanan kedoteran standar) dan digunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran moderen tersebut.

      Hapus
  5. Produktifitas dapat diukur dalam bentuk pelayanan kesehatan. Mulai dari pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif :

    1. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

    2. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.

    3. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit,atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

    4. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

    BalasHapus
  6. M Halfani Solikhin:

    Produktivitas adalah ratio antara keluaran (output) dan masukan (input), ini juga merupakan egesiensi kerja (umum). Masukan dan keluaran dapat dikonversikan ke dalam bentuk nilai.
    Produktivitas adalah rasio jumlah yang dihasilkan per total tenaga kerja yang diperkerjakan, dari pengertian ini maka keluaran (output) dan masukan (input) harus sudah nampak dalam bentuk nilai.
    Pada umumnya keluaran (output) dari suatu industri dikaitkan dengan keluaran secara fisik yakni produk akhir yang dihasilkan dan dapat berupa satuan jumlah. Total tenaga kerja yang diperkerjakan (input) bisa berbentuk satuan waktu (man-hours) yakni berupa jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan.
    Sinungan (1997) mengatakan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat diukur menurut sistem masukan fisik perorangan (per orang) atau per jam kerj

    Input (measurable) dapat diukur atau dihitung besarnya dalam arti dapat dinilai secara eksak dalam bentuk nyata dan kuantitatif. Untuk beberapa masukan atau keluaran tertentu agak sulit jika diukur/dinilai besarnta karena sifatnya abstrak.
    Input (invisible) yakni masukan yang tidak bisa atau sulit dinilai dan diukur besarnya, akan tetapi cukup penting dalam menentukan tingkat produktivitas kerja.
    Faktor invisible tersebut yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja, dan pengetahuan organisasi serta motivasi kerja. dengan formulasi ini, dapt digunakan untuk menghitung produktivitas dengan jalan mengukur indeks keluaran dan masukannya. Produktivitas akan bertambah bila ada penambahan secara proporsional dari nilai keluaran dan masukan.
    Apabila masukan dalam keadaan konstan sedangkan keluaran yang dihasilkan terus bertambah bahwa hal ini menunjukkan bahwa sumber produksi (masukan) telah berhasil dilaksanakan, dioperasionalkan, dimanfaatkan, dan dikelola secara efektif dan efesien.

    Produktivitas tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang dipekerjakan. Masukan (input) bisa diukur dalam satuan jam manusia (man-hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung atau tidak langsung.
    Kriteria produktivitas adalah:
    - Besar/kecil keluaran yang dihasilkan
    - Waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
    Seorang tenaga kerja dikatakan produktif jikalau ia telah menunjukkan output kerja yang paling tidak telah mencapai suatu ketentuan normal.

    BalasHapus
  7. membagi faktor yang menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan menjadi tiga yaitu faktor predisposing yaitu kecenderungan individu dalam menggunakan pelayanan kesehatan yang di tentukan oleh serangkaian variabel seperti keadaan demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan), keadaan sosial (pendidikan, ras, jumlah keluarga, agama, etnik, pekerjaan), sikap/kepercayaan yang muncul (terhadap pelayana kesehatan, terhadap tenaga kerja, perilaku masyarakat terhadap sehat dan sakit) ; faktor pendukung yaitu faktor yang menunjukkan kemampuan individu dalam menggunakan pelayanan kesehatan, yang ditunjukkan oleh variabel sumber pendapatan keluarga (pendapatan dan tabungan keluarga, asuransi/sumber pendapatan lain, jenis pelayanan kesehatan yang tersedia serta keterjangkauan pelayanan kesehatan baik segi jarak maupun harga pelayanan), sumber daya yang ada di masyarakat yang tercermin dari ketersediaan kesehatan

    Faktor-faktor lain yang cenderung meningkatkan akses jasa pelayanan kesehatan adalah usia dan banyaknya gangguan kesehatan yang diderita. Faktor pendidikan cenderung menurunkan akses jasa pelayanan kesehatan adalah hal yang harus disikapi dengan bijak melalui penyuluhan kesehatan.

    produktifitas pada layanan kesehatan dapat diukur dengan tersedianya tempat pengobatan dan peralatan yang memadai sehingga kapanpun masyarakat memerlukan ketersediaan yang dibutuhkan sudah tersedia

    BalasHapus
    Balasan
    1. produktivitas merupakan suatu pengukuran
      keluaran dihubungkan dengan masukan berupa
      tenaga kerja, modal, dan peralatan.
      Lingkungan kerja yang kondusif sangat diperlukan untuk mewujudkan Produktivitas Pelayanan yang baik.Kondisi lingkungan yang sirkulasi udaranya baik,fasilitas kerja tersedia, penerangan ruangan memadai akan dapat membuat para pegawai bekerja dengan nyaman. Selain itu suasana kerja yang kondusif, hubungan atasan dan bawahan
      harmoni s, hubungan harmoni s antara para
      pegawai akan membuat para pegawai bekerja
      dengan tenang, dengan demikian akan
      menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efisien. Dengan demikian diduga terdapat pengaruh positif antara lingkungan kerja dengan Produktivitas

      Arouf menyatakan bahwa produktivitas memiliki
      dua dimensi , yakni efektifitas dan efisiensi
      pengunaan sumber masukan. Dimensi efektifitas berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, artinya pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu dimensi efisiensi merujuk kepada upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan dilaksanakan.

      Hapus
  8. Faktor yang cenderung meningkatkan akses jasa pelayanan kesehatan adalah usia dan banyaknya gangguan kesehatan yang diderita. Faktor pendidikan cenderung menurunkan akses jasa pelayanan kesehatan adalah hal yang harus disikapi dengan bijak melalui penyuluhan kesehatan.

    produktifitas pada layanan kesehatan dapat diukur dengan tersedianya tempat pengobatan dan peralatan yang memadai sehingga kapanpun masyarakat memerlukan ketersediaan yang dibutuhkan sudah tersedia

    BalasHapus
  9. Menurut saya, pengukuran produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa kesehatan itu diperoleh dari sudut pandang tingkat kepuasan masyarakat dalam penerimaan pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari penurunan angka kesakitan, angka kematian ibu dan bayi dsb. Dalam dimensi pelayanan kesehatan lebih menitik beratkan kepada beberapa hal diantaranya pada hal konsistensi kualitas kerja dalam memberikan pelayanan, pemberian pelayanan secara tepat dari pertama kali masyarakat memerlukan pelayanan, misalnya pada saat di UGD (pada kasus di rumah sakit). Selain itu, sikap responsibilitas pemberi pelayanan kesehatan dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, sejauh mana tingkat keterampilan dan pengetahuan pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, kemudahan (akses) yang baik bagi masyarakat (lokasi faskes yang terjangkau dan strategis). Mungkin beberapa hal itu yang dapat dilakukan dalam pengukuran tingkat produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa layanan masyarakat.

    Mungkin itu sedikit pemaparannya, mohon koreksinya apabila ada yang perlu dibenahi. Terimakasih ibu..

    BalasHapus
  10. Menurut saya Produktifitas dalam bentuk pelayanan kesehatan dapat diukur mulai dari pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif :

    a. Pelayanan kesehatan promotif artinya bahwa pelayanan lebih bersifat promosi. Contohnya poster pemakaian APD pada tenaga kesehatan

    b. Pelayanan kesehatan preventif adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan terhadap penyakit. Contohnya bekerja menggunakan ruangan yang cukup cahaya supaya tidak merusak indera penglihatan

    c. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan-kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit. Contohnya menggunakan ruangan yang bersih, berventilasi karena sudah terkena penyakit ispa.

    d. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat. Contohnya mengembalikan pasien yang sudah terkena TB.Paru setelah dinyatakan sembuh untuk kembali ke masyarakat

    BalasHapus
  11. ada 16 indikator standar mutu yang dapat digunakan untuk menilai produktifitas layanan kesehatan yaitu antara lain :
    1. Efficacy: pelayanan yang diberikan menunjukan manfaat dan hasil yang diinginkan
    2. Appropriateness: pelayanan yang diberikan relevan dengan kebutuhan klinis pasien dan
    didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan
    3. Availability: pelayanan yang dibutuhkan tersedia
    4. Accessibility: pelayanan yang diberikan dapat diakses oleh yang membutuhkan
    5. Effectiveness: pelayanan diberikan dengan cara yang benar, berdasar ilmu pengetahuan, dan
    dapat mencapai hasil yang diinginkan
    6. Amenities: kenyamanan fasilitas pelayanan
    7. Technical competence: tenaga yang memberikan pelayanan mempunyai kompetensi tehnis
    yang dipersyaratkan
    8. Affordability: pelayanan yang diberikan dapat dijangkau secara finansial oleh yang
    membutuhkan
    9. Acceptability: pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat pengguna
    10. Safety: pelayanan yang diberikan aman
    11. Efficiency: pelayanan yang diberikan dilakukan dengan efisien
    12. Interpersonal relationship: pelayanan yang diberikan memperhatikan hubungan antar manusia
    baik antara pemberi pelayanan dengan pelanggan, maupun antar petugas pemberi pelayanan.
    13. Continuity of care: pelayanan yang diberikan berkelanjutan, terkoordinir dari waktu ke waktu
    14. Respect and caring: pelayanan yang diberikan dilakukan dengan hormat, sopan dan penuh
    perhatian
    15. Legitimacy/Accountability: pelayanan yang diberikan dapat dipertanggung-jawabkan (secara
    medik maupun hukum)
    16. Timelines: pelayanan diberikan tepat waktu.

    BalasHapus
  12. menurut saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis atau jasa pelayanan kesehatan meliputi jumlah tenaga kerja kesehatan dimana dengan tenaga kesehatan yang memadai maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, ketersediaan faskes akan meningkatkan produktifitas pelayanan kesehatan karena mempengaruhi kesanggupan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, jumlah kunjungan juga dapat dapat menandakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemberi pelayanan kesehatan tersebut.

    BalasHapus
  13. Menurut saya produktifitas pada layanan kesehatan dapat diukur dari ketersediaan peralatan, obat obatan serta kemampuan pegawai yang ahli dibidangnya yang tersedia pada tempat pelayanan kesehatan,sehingga kapanpun masyarakat memerlukan ketersediaan yang dibutuhkan sudah tersedia dengan cepat.

    BalasHapus
  14. produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan
    Menurut Zeithaml (1985), terdapat sepuluh dimensi kualitas pelayanan, yaitu:
    1. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan
    kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti organisasi jasa
    kesehatan memberikan jasanya secara terpat semenjak saat pertama (right the first
    time). Selain itu juga memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai
    dengan jadwal yang disepakati.
    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karayawan untuk memberikan
    jasa yang dibutuhkan pelanggan.
    3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu organisasi kesehatan memiliki
    keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasan
    tertentu.
    4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungkan dan ditemui. Hal ini berarti
    lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu
    lama, saluran komunikasi organisasi mudah dihubungi, dan lain-lain.
    5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan yang
    dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, petugas pendaftaran, kasir,
    operator telepon, dan lain-lain).
    6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa
    yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
    pelanggan.
    7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama
    organisasi pelayanan kesehatan, reputasi, karakteristik pribadi contact personnel,
    dan interaksi dengan pelanggan.
    8. Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi
    keamanan secara fisik, keamanan financial, dan kerahasiaan.
    9. Understanding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan
    pelanggan.
    10. Tangibles, yaitu buktu fisik dari jasan, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
    dipergunakan.

    BalasHapus
  15. 2. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    Produktifitas yang dapat diukur pada pembangunan kesehatan pemerintah serta pelayanan jasa medis adalah dari ketersediaannya beberapa sarana/fasilitas kesehatan yang sesuai dengan standar nasional, Persediaan obat yang lengkap, beserta tenaga kesehatannya (dokter dan tenaga kesehatan lainnya). Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan. Terlebih pada Puskesmas yang dilengkapi dengan unit rawat inap yang dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.

    BalasHapus
  16. Nanik Listiawati FKm Konversi

    Produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah lebih fokus pada hubungan antara output dan input. Inputnya yaitu berupa tenaga kesehatan yang terampil dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan yang baik dan benar terhadap masyarakat dan terampil dalam menggunakan peralatan – peralatan kesehatan sehingga tingkat kesalahan dan kecelakaan jarang terjadi atau bahkan tidak terjadi. Sedangkan outputnya diukur dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan yang telah diberikan sehingga timbul pencitraan yang positif terhadap tenaga kesehatan yang ada, serta berkurangnya angka kesakitan yang terjadi dalam suatu masyarakat.

    BalasHapus
  17. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?

    - yaitu bagaimana seseorang tenaga kesehatan yang memenuhi kualitas keilmuanya dalam bekerja secara maksimal dan memberikan pelayanan dan hasil yang terbaik sehingga dapat memuaskan pelanggan maupun pasien dan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tersebut tidak sia-sia sehingga ia dapat membantu menaikan derajat kesehatan masyarakatnya serta ia mendapatkan hasil gaji yang sesuai dengan apa yang ia kerjakan juga diperoleh dari sudut pandang tingkat kepuasan masyarakat dalam penerimaan pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari penurunan angka kesakitan, angka kematian ibu dan bayi dsb. Dalam dimensi pelayanan kesehatan lebih menitik beratkan kepada beberapa hal diantaranya pada hal konsistensi kualitas kerja dalam memberikan pelayanan, pemberian pelayanan secara tepat dari pertama kali masyarakat memerlukan pelayanan, misalnya pada saat di UGD (pada kasus di rumah sakit). Selain itu, sikap responsibilitas pemberi pelayanan kesehatan dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, sejauh mana tingkat keterampilan dan pengetahuan pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, kemudahan (akses) yang baik bagi masyarakat (lokasi faskes yang terjangkau dan strategis). Mungkin beberapa hal itu yang dapat dilakukan dalam pengukuran tingkat produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa layanan masyarakat

    BalasHapus
  18. menurut saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis atau jasa pelayanan kesehatan meliputi jumlah tenaga kerja kesehatan dimana dengan tenaga kesehatan yang memadai maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, ketersediaan faskes akan meningkatkan produktifitas pelayanan kesehatan karena mempengaruhi kesanggupan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, jumlah kunjungan juga dapat dapat menandakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemberi pelayanan kesehatan tersebut.

    BalasHapus
  19. menurut saya produktivitas pelayanan kesehatan atau medis dapat diukur dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, dengan sasaran:
    1.Menurunnya angka kematian bayi,
    2.Menurunnya angka kematian ibu,
    3.Menurunnya angka prevalensi gizi kurang pada anak
    4.Meningkatnya umur harapan hidup.
    Untuk meningkatkan akses tersebut, tenaga kesehatan khususnya bidan merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.

    BalasHapus
  20. Produktivitas adalah ratio antara keluaran (output) dan masukan (input), ini juga merupakan egesiensi kerja (umum). Masukan dan keluaran dapat dikonversikan ke dalam bentuk nilai.
    Produktivitas adalah rasio jumlah yang dihasilkan per total tenaga kerja yang diperkerjakan, dari pengertian ini maka keluaran (output) dan masukan (input) harus sudah nampak dalam bentuk nilai.
    Pada umumnya keluaran (output) dari suatu industri dikaitkan dengan keluaran secara fisik yakni produk akhir yang dihasilkan dan dapat berupa satuan jumlah. Total tenaga kerja yang diperkerjakan (input) bisa berbentuk satuan waktu (man-hours) yakni berupa jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan.
    Sinungan (1997) mengatakan bahwa produktivitas tenaga kerja dapat diukur menurut sistem masukan fisik perorangan (per orang) atau per jam kerj

    Input (measurable) dapat diukur atau dihitung besarnya dalam arti dapat dinilai secara eksak dalam bentuk nyata dan kuantitatif. Untuk beberapa masukan atau keluaran tertentu agak sulit jika diukur/dinilai besarnta karena sifatnya abstrak.
    Input (invisible) yakni masukan yang tidak bisa atau sulit dinilai dan diukur besarnya, akan tetapi cukup penting dalam menentukan tingkat produktivitas kerja.
    Faktor invisible tersebut yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja, dan pengetahuan organisasi serta motivasi kerja. dengan formulasi ini, dapt digunakan untuk menghitung produktivitas dengan jalan mengukur indeks keluaran dan masukannya. Produktivitas akan bertambah bila ada penambahan secara proporsional dari nilai keluaran dan masukan.
    Apabila masukan dalam keadaan konstan sedangkan keluaran yang dihasilkan terus bertambah bahwa hal ini menunjukkan bahwa sumber produksi (masukan) telah berhasil dilaksanakan, dioperasionalkan, dimanfaatkan, dan dikelola secara efektif dan efesien.

    BalasHapus
  21. ARI WINARTO

    Produktivitas adalah ratio antara keluaran (output) dan masukan (input), ini juga merupakan egesiensi kerja (umum). Masukan dan keluaran dapat dikonversikan ke dalam bentuk nilai.

    Produktivitas adalah rasio jumlah yang dihasilkan per total tenaga kerja yang diperkerjakan, dari pengertian ini maka keluaran (output) dan masukan (input) harus sudah nampak dalam bentuk nilai.
    Pada umumnya keluaran (output) dari suatu industri dikaitkan dengan keluaran secara fisik yakni produk akhir yang dihasilkan dan dapat berupa satuan jumlah. Total tenaga kerja yang diperkerjakan (input) bisa berbentuk satuan waktu (man-hours) yakni berupa jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan.

    produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis atau jasa pelayanan kesehatan meliputi jumlah tenaga kerja kesehatan dimana dengan tenaga kesehatan yang memadai maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, ketersediaan faskes akan meningkatkan produktifitas pelayanan kesehatan karena mempengaruhi kesanggupan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, jumlah kunjungan juga dapat dapat menandakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemberi pelayanan kesehatan tersebut.

    BalasHapus
  22. produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan :

    1. Pelayanan antenatal yang baik, bisa diukur dari cakupan pelayanan K1 dan K4
    2. Keberhasilan seorang dokter atau perawat yang melakukan rawat jalan, tingkat keberhasilannya bisa dilihat dari berapa jumlah pasien yang berkunjung kedua kali dengan kasus yang sama dan dalam tempo yang relatif singkat
    3. Keberhasilan dalam melakukan ceramah/penyuluhan dalam promosi kesehatan bisa dilihat dari berapa banyak orang yang merubah perilakunya ke arah yang baik sesuai dengan ajakan waktu dalam promosi kesehatan tersebut
    4. keberhasilan suatu pelayanan kesehatan seperti klinik atau rumah sakit, tingkat produktifitasnya berhasil atau tidaknya bisa dilihat dari kunjungan rawat jalan ataupun rawat inapnya, semakin banyak pasien yang datang berarti semakin menambah tingkat kepercayaan pasien terhadap rumah sakit atau klinik tersebut.

    BalasHapus
  23. RIA YUNITA / 13410057P / FKM. KONVERSI


    enurut saya, produktifitas dapat diukur pada jasa pelayanan medis dari jumlah tenaga medis dimana tenaga medis yang memadai, cukup maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, agar dapat menangani paien dengan baik ketersediaan, obat-obatan beserta perbekalan kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang optimal akan meningkatkan produktifitas pelayanan sehingga mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, jumlah kunjungan dapat meningkat, hal tersebut dapat menandakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan, sekaligus dapat melihat produktifitas dalam memberikan jasa pelayanan medis dengan baik.

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. Pengukuran produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa kesehatan itu diperoleh dari sudut pandang tingkat kepuasan masyarakat dalam penerimaan pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari penurunan angka kesakitan, angka kematian ibu dan bayi ds

    BalasHapus
  26. NM. Trankko Negara, menjawab:

    Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    menurut saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan kesehatan meliputi 4 aspek. namun dalam hal ini saya coba memberikan contoh dalam tindakan kuratif.
    konsep produktifitas ialah memaksimalkan sumberdaya (barang dan jasa ) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bekerja yang seoptimal mungkin.
    pelayanan Unit Gawat Darurat yang baik ialah yang memiliki barang atau alat yang menunjang pekerjaan dokter dan perawat maupun bidan. ketika alat penunjang kegawat daruratan telah siap dan mencukupi untuk melakukan pelayanan, sekarang kembali ke tenaga medis dan paramedis apakah sudah memiliki skil untuk menggunakan alat-alat yang disediakan dengan tingkatan kegawat daruratan tertentu?. olehkarenanya, lingkungan rumahsakit biasanya melakukan pelatihan-pelatihan baik untuk tenaga doketr, perawat, atau yang lainya agar tercipta hasil yang optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan. Alat mendukung, tenaga profesional, maka hasil yang didapatkan dipastikan optimal.

    BalasHapus
  27. Menurut saya produktifitas pada layanan kesehatan dapat kita ukur dari adanya obat obatan dan tersedianya peraltan yang dapt mendukung kemampuan pegawai yang ahli dibidangnya pada tempat pelayanan kesehatan,sehingga maysrakat mudah dalam menentukn diagnosis penyakitnya

    BalasHapus
  28. menurut saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis atau jasa pelayanan kesehatan meliputi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang di berikan.hal tersebut dapat di ukur dari ketersediaan tenaga kerja apakah memadai atau malah kekurangan, karena apabila dalam suatu pelayanan kesehatan ke kurangan tenaga kerja maka pasien tidak tertangani dengan baik. kemudian dalam fasilitas pelayanan kesehatan harus baik dan memadai, karena apabila fasilitas yang terdapat di suatu instansi pelayanan kesehatan baik maka akan menaikan angka kepuasan pasien dan meningkatkan angka kunjungan.

    BalasHapus
  29. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    .
    Kualitas pelayanan kesehatan dapat diukur melalui berbagai indikator, yaitu lain indikator input, proses dan output. Indikator input dalam pelayanan kesehatan meliputi unsur ketenagaan, modal, teknologi, fasilitas, pelayanan dan pemasaran. Indikator proses yaitu terkait dengan indikator pelayanan dan indikator output terkait dengan pencapaian program meliputi angka kesakitan, angka kematian, dan ukuran-ukuran derajat kesehatan lainnya. Semua indikator tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu suatu pelayanan kesehatan

    BalasHapus
  30. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    Pelayanan kesehatan yang baik mencerminkan betapa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh seseorang maka itu akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang bersangkutan, maka pelayanan kepada masyarakat akan menjadi lebih baik.
    Diperlukan tenaga kesehatan yang terampil dan teliti dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan yang sesuai standar terhadap masyarakat dan terampil dalam menggunakan obat obatan/ fasilitas kesehatan lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan dan kecelakaan kerja sehingga berdampak pada kepuasan pasien.

    BalasHapus
  31. Menurut saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah
    mempunyai tenaga medis yang trampil dan ahli dibidangnya dan
    mempunyai tenaga medis yang memadai,
    ketersediaan sarana alkes yang baik,
    upah yang baik,
    angka kunjungan meningkat
    adanya penurunan angka kesakitan,kematian ibu dan bayi

    BalasHapus
  32. pendapat saya tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah :
    jawab :
    produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah meliputi jumlah tenaga kerja kesehatan dimana dengan tenaga kesehatan yang memadai maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, ketersediaan fasilitas kesehatan akan meningkatkan produktifitas pelayanan kesehatan karena mempengaruhi kesanggupan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, jumlah kunjungan juga dapat dapat menandakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan pemberi pelayanan kesehatan tersebut.
    dan ada 10 dimensi kualitas pelayanan, yaitu:
    1. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan
    kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti organisasi jasa
    kesehatan memberikan jasanya secara terpat semenjak saat pertama (right the first
    time). Selain itu juga memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai
    dengan jadwal yang disepakati.
    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karayawan untuk memberikan
    jasa yang dibutuhkan pelanggan.
    3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu organisasi kesehatan memiliki
    keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasan
    tertentu.
    4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungkan dan ditemui. Hal ini berarti
    lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu
    lama, saluran komunikasi organisasi mudah dihubungi, dan lain-lain.
    5. Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, keramahan yang
    dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, petugas pendaftaran, kasir,
    operator telepon, dan lain-lain).
    6. Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa
    yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan
    pelanggan.
    7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama
    organisasi pelayanan kesehatan, reputasi, karakteristik pribadi contact personnel,
    dan interaksi dengan pelanggan.
    8. Security, yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi
    keamanan secara fisik, keamanan financial, dan kerahasiaan.
    9. Understanding/Knowing the customer, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan
    pelanggan.
    10. Tangibles, yaitu buktu fisik dari jasan, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang
    dipergunakan.

    BalasHapus
  33. produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan
    Menurut Zeithaml (1985), terdapat sepuluh dimensi kualitas pelayanan, yaitu:
    1. Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan
    kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti organisasi jasa
    kesehatan memberikan jasanya secara terpat semenjak saat pertama (right the first
    time). Selain itu juga memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai
    dengan jadwal yang disepakati.
    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karayawan untuk memberikan
    jasa yang dibutuhkan pelanggan.
    3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu organisasi kesehatan memiliki
    keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasan
    tertentu.
    4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungkan dan ditemui. Hal ini berarti
    lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu

    BalasHapus
  34. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    Jawab :
    Pendapat saya peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar. Karena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan pemilihan masalah telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar.Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan, Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar. Biaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi berbagai efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah

    BalasHapus
  35. EKO LISTIONO/ NPM 13410035P

    Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?

    1. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
    Kesehatan dapat disampaikan baik oleh sektor publik atau swasta, atau kombinasi keduanya. Semakin, kontrak digunakan di mana pembeli kontrak dengan penyedia layanan publik atau swasta untuk memberikan layanan. Adanya pilihan bebas dari kedua dokter dan rumah sakit, berfungsi untuk meningkatkan daya saing dan juga sebagian ditujukan untuk meningkatkan pilihan pasien dan kepuasan. Beberapa memungkinkan akses langsung ke semua tingkat pelayanan kesehatan, sementara yang lain menggunakan sistem gatekeeping mana rujukan yang diperlukan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    2. Sistem pembayaran dokter serta tindakan medis lain yang terjangkau oleh masyarakat
    Sistem pembayaran yang digunakan bagi dokter merupakan tambahan penting bagi perbedaan, dan mungkin mempengaruhi produktivitas. Beberapa dokter menerima gaji, ada pula yang dibayar pada layanan-biaya untuk-dan beberapa yang dibayar oleh kapitasi, yaitu pembayaran dalam jumlah tetap per pasien. Fee-for-service sistem cenderung lebih mahal karena mereka dapat menyebabkan over-penyediaan layanan. Gaji cenderung lebih baik dalam mengendalikan biaya tapi bisa memberikan sedikit insentif untuk meningkatkan output. Menanggapi masalah ini, beberapa unit pelayanan telah memperkenalkan sistem pembayaran yang menggabungkan dua atau lebih dari metode ini.

    3. Penurunan total pengeluaran kesehatan
    Tingginya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat akan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan karena tindakan yang dilakukan adalah tindakan kuratif/pencegahan.

    4. Peningkatan angka harapan hidup masyarakat
    Peningkatan status kesehatan masyarakat karena status kesehatan suatu populasi tidak hanya mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan, tetapi juga faktor-faktor sosio-ekonomi dan makanan lainnya. Seseorang dengan konsumsi yang lebih tinggi dari alkohol dan tembakau, misalnya, cenderung untuk menempatkan beban yang lebih berat pada sektor kesehatan mereka daripada yang lain. Beberapa berpendapat bahwa perbedaan di bidang kesehatan terutama karena perbedaan faktor sosial ekonomi dan demografi bukan intervensi medis (Navarro 2000)

    BalasHapus
  36. Bila dilihat dari pengertian Produktivitas kerja itu sendiri yaitu kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu tempat kerja secara umum.

    Dari pengertian diatas menurut saya, produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan dapat berupa :
    1. Disiplin kerja yang keras,ditandai dengan tingkat kehadiran para tenaga pelayanan kesehatan.
    2. Kemampuan tenaga kesehatan dalam menyelesaikan pekerjaanya serta memberikan pelayanan kesehatan.
    3. Selalu terlibat dalam segala kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan.
    4. Tenaga kesehatan memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat membantu masalah yang dihadapi oleh pasien
    5. Dan yang terakhir menurut saya,produktifitas kerja dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien, karena dari jumlah kunjungan pasien kita dapat melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.

    BalasHapus
  37. pendapat saya tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah :
    produktivitas merupakan suatu pengukuran
    keluaran dihubungkan dengan masukan berupa
    tenaga kerja, modal, dan peralatan.
    Lingkungan kerja yang kondusif sangat diperlukan untuk mewujudkan Produktivitas Pelayanan yang baik.Kondisi lingkungan yang sirkulasi udaranya baik,fasilitas kerja tersedia, penerangan ruangan memadai akan dapat membuat para pegawai bekerja dengan nyaman. Selain itu suasana kerja yang kondusif, hubungan atasan dan bawahan

    dan Produktifitas yang dapat diukur pada pembangunan kesehatan pemerintah serta pelayanan jasa medis adalah dari ketersediaannya beberapa sarana/fasilitas kesehatan yang sesuai dengan standar nasional, Persediaan obat yang lengkap, beserta tenaga kesehatannya (dokter dan tenaga kesehatan lainnya). Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan. Terlebih pada Puskesmas yang dilengkapi dengan unit rawat inap yang dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.

    dan ada 16 indikator standar mutu yang dapat digunakan untuk menilai produktifitas layanan kesehatan yaitu antara lain :
    1. Efficacy: pelayanan yang diberikan menunjukan manfaat dan hasil yang diinginkan
    2. Appropriateness: pelayanan yang diberikan relevan dengan kebutuhan klinis pasien dan
    didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan
    3. Availability: pelayanan yang dibutuhkan tersedia
    4. Accessibility: pelayanan yang diberikan dapat diakses oleh yang membutuhkan
    5. Effectiveness: pelayanan diberikan dengan cara yang benar, berdasar ilmu pengetahuan, dan
    dapat mencapai hasil yang diinginkan
    6. Amenities: kenyamanan fasilitas pelayanan
    7. Technical competence: tenaga yang memberikan pelayanan mempunyai kompetensi tehnis
    yang dipersyaratkan
    8. Affordability: pelayanan yang diberikan dapat dijangkau secara finansial oleh yang
    membutuhkan
    9. Acceptability: pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat pengguna
    10. Safety: pelayanan yang diberikan aman
    11. Efficiency: pelayanan yang diberikan dilakukan dengan efisien
    12. Interpersonal relationship: pelayanan yang diberikan memperhatikan hubungan antar manusia
    baik antara pemberi pelayanan dengan pelanggan, maupun antar petugas pemberi pelayanan.
    13. Continuity of care: pelayanan yang diberikan berkelanjutan, terkoordinir dari waktu ke waktu
    14. Respect and caring: pelayanan yang diberikan dilakukan dengan hormat, sopan dan penuh
    perhatian
    15. Legitimacy/Accountability: pelayanan yang diberikan dapat dipertanggung-jawabkan (secara
    medik maupun hukum)
    16. Timelines: pelayanan diberikan tepat waktu.

    BalasHapus
  38. Pengukuran produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa kesehatan itu diperoleh dari sudut pandang tingkat kepuasan masyarakat dalam penerimaan pelayanan kesehatan, dapat dilihat dari penurunan angka kesakitan, angka kematian ibu dan bayi dsb. Dalam dimensi pelayanan kesehatan lebih menitik beratkan kepada beberapa hal diantaranya pada hal konsistensi kualitas kerja dalam memberikan pelayanan, pemberian pelayanan secara tepat dari pertama kali masyarakat memerlukan pelayanan, misalnya pada saat di UGD (pada kasus di rumah sakit). Mungkin beberapa hal itu yang dapat dilakukan dalam pengukuran tingkat produktifitas pada jasa pelayanan medis/ jasa layanan masyarakat.

    BalasHapus
  39. produktifitas dapat diukur pada jasa pelayanan medis dari jumlah tenaga medis dimana tenaga medis yang memadai, cukup maka pelayanan kesehatanpun dapat terpenuhi, agar dapat menangani paien dengan baik ketersediaan, obat-obatan beserta perbekalan kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang optimal akan meningkatkan produktifitas pelayanan sehingga mempengaruhi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat,

    BalasHapus
  40. 2. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    Produktifitas yang dapat diukur pada pembangunan kesehatan pemerintah serta pelayanan jasa medis adalah dari ketersediaannya beberapa sarana/fasilitas kesehatan yang sesuai dengan standar nasional, Persediaan obat yang lengkap, beserta tenaga kesehatannya (dokter dan tenaga kesehatan lainnya). Salah satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan. Terlebih pada Puskesmas yang dilengkapi dengan unit rawat inap yang dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan.

    BalasHapus
  41. produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan dapat berupa :
    1. Disiplin kerja yang keras,ditandai dengan tingkat kehadiran para tenaga pelayanan kesehatan.
    2. Kemampuan tenaga kesehatan dalam menyelesaikan pekerjaanya serta memberikan pelayanan kesehatan.
    3. Selalu terlibat dalam segala kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan.
    4. Tenaga kesehatan memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat membantu masalah yang dihadapi oleh pasien
    5. Dan yang terakhir menurut saya,produktifitas kerja dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien, karena dari jumlah kunjungan pasien kita dapat melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.

    BalasHapus
  42. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?


    Menurut pendapat saya produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah :
    1. Kuantitas pelayanan yaitu banyaknya jumlah pelayanan medis yang dapat ditangani
    2. Kwalitas pelayanan yaitu tujuan dari pelayanan medis dapat tercapai / sesuai yang diharapkan

    BalasHapus
  43. 2. Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?
    Jawab,
    Produktifitas yang dapat diukur dalam jasa pelayanan medis yaitu diruang operasi. Pada ruang operasi nyaris segala aspek pendekatan ergonomika terpenuhi, sehingga meski banyak pasien yang operasi produktifitasnya tidak serta merta menurun dengan drastis akibat kenyamanan yang diciptakan dalam kamar operasi.

    BalasHapus
  44. produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan
    Prinsip dasar teori ekonomi menyatakan bahwa suatu barang atau jasa sebagai faktor produksi mempuyai harga dapat ditukar dengan barang lain atau mempunyai kegunaan dan bersifat langka (jumlah yang tersedia sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan
    Kriteria tersebut dimiliki oleh pelayanan kesehatan dan karenanya dapat dikatakan sebagai komoditas ekonomi yang dikonsumsi individu atau rumah tangga
    karena kesehatan merupakan komoditas yang harus dibeli (consumption commodity) sebab dapat membuat pembelinya merasa dirinya lebih baik dan nyaman. Kesehatan dianggap sebagai suatu investasi (investment commodity) artinya bila keadaan sehat maka semua waktu yang tersedia dapat digunakan secara produktif sehingga secara tidak langsung merupakan investasi.

    BalasHapus
  45. Prodyktifitas yg dpt di ukur pada jasa pelayanan medis yaitu tenaga kesehatan, karena dg tenaga kesehatan yg kompeten dpt menghasilkan pwlayanan yg produktif, selain tu juga fasilitas kesehatan termasuk dlm jasa medis yg dpt di ukur..

    BalasHapus
  46. HABIB NASUTION
    NPM 13410040P

    Sampaikan pendapat saudara tentang produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan?

    Menurut saya produktivitas pelayanan kesehatan dapat diukur dari :
    Menurut Zeithaml (1985),
    terdapat sepuluh dimensi kualitas pelayanan, yaitu:
    1.Reliability,
    2.Responsiveness
    3.Competence,
    4.Access,
    5.Courtesy,
    6.Communication,
    7.Credibility,
    8.Security,
    9.Understanding/Knowing the customer, yaitu
    10.Tangibles.
    Contoh, disuatu rumah sakit poli rawat jalan biasanya dalam sehari mampu melayani 100 pasien. Setelah dilakukan penyeseuain di bidang ergonomik, rumah sakit tersebut mampu melayani 150 pasien sehari. Sehingga disini terjadi peningkatan produktivitas.

    BalasHapus
  47. Beberapa kriteria untuk menilai produktivitas meliputi:
    1.Sisi Input
    -Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
    -Sikap tentang mutu yang tinggi
    -Ketrampilan kerja tinggi
    -Pengalaman kerja luas
    -Kesehatan fisik prima
    2.Sisi Proses
    -Jumlah kesalahan yang rendah : mendekati nol
    -Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
    -Waktu kerja lembur bertambah
    -Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
    -Kerusakan atau kesalahan rendah
    -Derajat respon tinggi
    -Biaya produksi perunit yang rendah
    -Kecermatan semakin tinggi
    -Kelengkapan proyek semakin tinggi
    3.Sisi Output
    -Kepuasan konsumen yang semakin tinggi
    -Peningkatan penjualan barang
    -Penerimaan dari investasi semakin meningkat
    -Output perkaryawan semakin tinggi
    -Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
    -Keuntungan semakin besar

    namun semua hal itu bisa saja tidak terpakai pada penilaian produktivitas pelayanan kesehatan, karena kemungkinan penilaian didapatkan dari kepuasan para pasien atau klien yang mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan tersebut.

    BalasHapus
  48. Produktivitas tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang dipekerjakan. Masukan (input) bisa diukur dalam satuan jam manusia (man-hours), yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. tenaga kerja yang dipekerjakan dapat terdiri dari tenaga kerja langsung atau tidak langsung.
    Kriteria produktivitas adalah:
    - Besar/kecil keluaran yang dihasilkan
    - Waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
    -Disiplin kerja yang keras,ditandai dengan tingkat kehadiran para tenaga pelayanan kesehatan.

    BalasHapus
  49. Produktifitas yang dapat diukur pada jasa pelayanan medis/jasa layanan kesehatan adalah lebih fokus pada hubungan antara output dan input. Inputnya yaitu berupa tenaga kesehatan yang terampil dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan yang baik dan benar terhadap masyarakat dan terampil dalam menggunakan peralatan – peralatan kesehatan sehingga tingkat kesalahan dan kecelakaan jarang terjadi atau bahkan tidak terjadi. Sedangkan outputnya diukur dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap jasa pelayanan kesehatan yang telah diberikan sehingga timbul pencitraan yang positif terhadap tenaga kesehatan yang ada, serta berkurangnya angka kesakitan yang terjadi dalam suatu masyarakat.

    BalasHapus
  50. buku Pandji Anoraga yg digunakan judulnya apa ya?

    BalasHapus