29 Jul 2013

Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang sering dikemukakan umumnya terdiri dari :
  1. Penelitian Deskriptif
  2. Penelitian Analitik

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan baik melalui factor risiko maupun efek atau hasil, sedangkan penelitian analitik berupaya mencari hubungan antar variable. Penelitian analitik terbagi kemali menjadi :
  1. Penelitian observasional
  2. Penelitian eksperimental

Desain Penelitian
Desain penelitian sebagai bentuk rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap penelitian. Dalam garis besarnya desain penelitian penting sebagai :
  1. sarana memperoleh jawaban
  2. alat kendali & alat control peran variable penelitan

Desain/rancangan penelitian meliputi :


Observasional
Eksperimental
Deskriptif
1.      Case study
2.      Case series
3.      Crossectional survey
-
Analitik
4.      Crossectional study
5.      Case control
6.      Cohort
7.      Uji intervensi
8.      Uji klinis

Tugas 2. Baca & Pelajari tentang Jenis & Desain Penelitian Kesehatan dengan seksama, termasuk gambar desain dimaksud!


Pertanyaan 3. Apa yang saudara dapat simpulkan dari jenis & desain penelitian kesehatan termasuk kelebihan & kekurangannya

5 komentar:

  1. 3. Jenis:
    Penelitian deskriptif adalah hanya bertujuan mendeskripsikan sebuah fenomena yang ditemukan baik melalui factor risiko maupun efek atau hasil, sedangkan penelitian analitik berupaya mencari hubungan antar variable.
    Desain:
    Sedagkan desain penelitian merupakan cara untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian.

    Cross Sectional
    -Kelebihan : Mudah dilakukan dan murah, karena tidak memerlukan follow-up.
    -Kekurangan: Untuk menganalisis hubungan kausal antara penyakit dan penyakit terbatas, padahal validitas penilaian hubungan kausal menuntut sekuensi waktu (temporal sequence) yang jelas antara paparan dan penyakit (yaitu, paparan harus mendahului penyakit).

    Case Control
    a. Kelebihan: Murah dan mudah dilakukan.
    b. Kekurangan: Penggunaan logika yang berkebalikan dengan paradigma eksperimen klasik, yaitu bahwa penelitian hubungan kausal paparan dan penyakit tidak diawali dengan identifikasi paparan (sebagai penyebab) kemudian diikuti selama periode waktu tertentu untuk melihat perkembangan penyakit (sebagai akibat), melalui akibatnya dulu, baru menyelidiki apa penyebabnya.

    Cohort
    a. Kelebihan: Kesesuaiannya dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal, yaitu penelitian dimulai dengan menentukan paparan diikuti dengan penyakit. Sehingga studi ini dapat memastikan hubungan temporal paparan mendahului penyakit karena pada awal penelitian semua subyek dalam populasi studi bebas dari penyakit yang diteliti.
    b. Kekurangan: Jika prospektif, sangat mahal dan memakan banyak waktu, jika retrospektif, membutuhkan ketersediaan catatan lengkap dan akurat.

    BalasHapus
  2. 3.jenis
    penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan, sedangkan analitik berupaya mencari hubungan antar variabel

    desain penelitian merupakan cara untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan

    cross sectional kelebihannya:
    -mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya yg besar
    kekurangannya:
    -untuk menganalisis hubungan kausal antara penyakit dan penyakit terbatas

    case control kelebihannya:
    -mudah dilakukan dan murah
    kekurangannya:
    penggunaaan logika yang berkebalikan dgn paradigma eksperimen klasik, yaitu bahwa penelitian hubungan kausal paparan dan penyakit tidak diawali dgn identifikasi paparan (sebagai penyebab) kemudian diikuti selama periode waktu tertentu untuk melihat perkembangan penyakit (sebagai akibat) melalui akibatnya dulu, baru menyelidiki apa penyebabnya

    cohort kelebihannya:
    kesesuaiannya dengan logika studi eksperimental dlm membuat inferensi kausal, yaitu penelitian dimulai dgn menentukan paparan diikuti penyakit.
    kekurangannya:
    -jika prospektif sangat mahal dan memakan byk waktu, jika retrospektif membutuhkan ketersediaan catatan lengkap dan akurat

    BalasHapus
  3. 3) jenis desain penelitian
    A. Cross sectional
    Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). 
    Kelebihan 1.Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. 2. Mudah dilaksanakan karena pengukuran variabel-variabel hanya dilakuakn satu kali, pada satu saat (tidak ada follow-up). 3.Menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian anlitis. 4.Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat
    Kelemahan 1.Subyek penelitian bsar bila variabelnya banyak.2.Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek lemah.3. Hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori penting.4. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat.5. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah).6.idak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek.


    B. Case Control
    Rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.

    Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Case Control
    Kelebihan :• Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang ditemukan• Hasil cepat, ekonomis
    • Subjek penelitian bisa lebih sedikit
    • Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit
    • Kesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f risk• Tidak mengalami kendala etik.
    Kelemahan :• Bias
    • Tdk diketh pengaruh variabel luar yg tak terkendali dgn teknik matching
    • Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yg di “matching”kan banyak
    • Kelompok kasus dan kontrol tidak random à apakah faktor luar seimbang?

    C. Cohort
    Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit).

    Kelebihan
    1.  Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.
    2. Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.
    3. Dapat memberi keterangan yang lebih lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh indvidu dan riwayat alamiah perjalanan penyakit.
    4. Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalahrecall atau memori.
    5. Masalah etika lebih sedikit dibandingkan dengan study eksperimental.
    6. Dapat dipakai langsung untuk menghitung insidens rate dari penyakit dan risiko relatif dari faktor risiko yang sedang diteliti.
    7. Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi.
    8. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, maka studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat.

    Kelemahan
    1. Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang sedikit dijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindari dengan memilih kasus yang sering terjadi, atau penyakit yang tidak kompleks.
    2. Memerlukan waktu follow up yang cukup lama. Untuk itu perlu dipilih penyakit-penyakit yang mempunyai masa inkubasi yang singkat.3.      Biaya yang diperlukan selama studi cukup besar dan mahal.
    4.  Follow up kadang-kadang sulit dilaksanakan dan loss follow up dapat mempengaruhi hasil penelitian.
    5. Studi kohort seringkali rumit. Untuk menghindarinya pilihlah populasi yang stabil, dan tidak berpindah-pindah tempat.
    6. Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.
    7. Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko akan dapat mengganggu analisis.
    8. Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek tekena paparan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek. Hendaknya memilih faktor risiko atau exposure yang tidak berbahaya.

    BalasHapus
  4. Sumber :http://castanea.students-blog.undip.ac.id/2010/11/04/jenis-desain-penelitian/

    BalasHapus
  5. 3) jenis desain penelitian
    A. Cross sectional
    Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).
    Kelebihan 1.Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. 2. Mudah dilaksanakan karena pengukuran variabel-variabel hanya dilakuakn satu kali, pada satu saat (tidak ada follow-up). 3.Menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian anlitis. 4.Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat
    Kelemahan 1.Subyek penelitian bsar bila variabelnya banyak.2.Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan efek lemah.3. Hubungan waktu tidak bisa ditentukan sehingga peran logika dan teori penting.4. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat.5. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan (nilai prognostiknya lemah).6.idak tepat untuk meneliti penyakit yang durasinya pendek.


    B. Case Control
    Rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.

    Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Case Control
    Kelebihan :• Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang ditemukan• Hasil cepat, ekonomis
    • Subjek penelitian bisa lebih sedikit
    • Memungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakit
    • Kesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f risk• Tidak mengalami kendala etik.
    Kelemahan :• Bias
    • Tdk diketh pengaruh variabel luar yg tak terkendali dgn teknik matching
    • Pemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yg di “matching”kan banyak
    • Kelompok kasus dan kontrol tidak random à apakah faktor luar seimbang?

    C. Cohort
    Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek (penyakit).

    Kelebihan
    1. Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.
    2. Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.
    3. Dapat memberi keterangan yang lebih lengkap mengenai faktor risiko yang dialami oleh indvidu dan riwayat alamiah perjalanan penyakit.
    4. Dapat sangat mereduksi bias informasi. Tidak akan terjadi masalahrecall atau memori.
    5. Masalah etika lebih sedikit dibandingkan dengan study eksperimental.
    6. Dapat dipakai langsung untuk menghitung insidens rate dari penyakit dan risiko relatif dari faktor risiko yang sedang diteliti.
    7. Informasi mengenai studi mudah dimengerti oleh orang yang bukan ahli epidemiologi.
    8. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, maka studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat.

    Kelemahan
    1. Memerlukan ukuran sampel yang besar, terutama untuk jenis penyakit yang sedikit dijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindari dengan memilih kasus yang sering terjadi, atau penyakit yang tidak kompleks.
    2. Memerlukan waktu follow up yang cukup lama. Untuk itu perlu dipilih penyakit-penyakit yang mempunyai masa inkubasi yang singkat.3. Biaya yang diperlukan selama studi cukup besar dan mahal.
    4. Follow up kadang-kadang sulit dilaksanakan dan loss follow up dapat mempengaruhi hasil penelitian.
    5. Studi kohort seringkali rumit. Untuk menghindarinya pilihlah populasi yang stabil, dan tidak berpindah-pindah tempat.
    6. Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.
    7. Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas paparan atau faktor risiko akan dapat mengganggu analisis.
    8. Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek tekena paparan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek. Hendaknya memilih faktor risiko atau exposure yang tidak berbahaya.

    BalasHapus